Kamis, 30 Juni 2011

Tuhan Yesus Sahabatku.

Ada seorang bocah kelas 4 SD di suatu daerah di Milaor Camarine Sur, Filipina, yang setiap hari mengambil rute melintasi daerah tanah yang berbatuan dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang melaju kencang dan tidak beraturan.

Setiap kali berhasil menyebrangi jalan raya tersebut, bocah ini mampir sebentar ke Gereja tiap pagi hanya untuk menyapa Tuhan, sahabatnya.

Tindakannya ini selama ini diamati oleh seorang Pendeta yang merasa terharu menjumpai sikap bocah yang lugu dan beriman tersebut.

“Bagaimana kabarmu, Andy? Apakah kamu akan ke Sekolah?”

“Ya, Bapa Pendeta!” balas Andy dengan senyumnya yang menyentuh hati Pendeta tersebut.

Dia begitu memperhatikan keselamatan Andy sehingga suatu hari dia berkata kepada bocah tersebut, “Jangan menyebrang jalan raya sendirian, setiap kali pulang sekolah, kamu boleh mampir ke Gereja dan saya akan memastikan kamu pulang ke rumah dengan selamat.”

“Terima kasih, Bapa Pendeta.”

“Kenapa kamu tidak pulang sekarang? Apakah kamu tinggal di Gereja setelah pulang sekolah?”

“Aku hanya ingin menyapa kepada Tuhan.. sahabatku.”

Dan Pendeta tersebut meninggalkan Andy untuk melewatkan waktunya di depan altar berbicara sendiri, tetapi pastur tersebut bersembunyi di balik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andy kepada Bapa di Surga.

“Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun temanku melakukannya. Aku makan satu kue dan minum airku. Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanya kue ini.

Terima kasih buat kue ini, Tuhan! Tadi aku melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya.. lucunya, aku jadi tidak begitu lapar.

Lihat ini selopku yang terakhir. Aku mungkin harus berjalan tanpa sepatu minggu depan.Engkau tahu sepatu ini akan rusak, tapi tidak apa-apa..

paling

tidak aku tetap dapatpergi ke sekolah. Orang-orang berbicara bahwa kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, bahkan beberapa dari temanku sudah berhenti sekolah, tolong Bantu mereka supaya bisa bersekolah lagi.

Tolong Tuhan.

Oh, ya..Engkau tahu kalau Ibu memukulku lagi. Ini memang menyakitkan, tapi aku tahu sakit ini akan hilang, paling tidak aku masih punya seorang Ibu.

Tuhan, Engkau mau lihat lukaku??? Aku tahu Engkau dapat menyembuhkannya, disini..disini.aku rasa Engkau tahu yang ini kan….??? Tolong jangan marahi ibuku, ya..?? dia hanya sedang lelah dan kuatir akan kebutuhan makan dan biaya sekolahku..itulah mengapa dia memukul aku.

Oh, Tuhan..aku rasa, aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis yang sangat cantik dikelasku, namanya Anita. menurut Engkau, apakah dia akan menyukaiku??? Bagaimanapun juga paling tidak aku tahu Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak usah menjadi siapapun hanya untuk menyenangkanMu. Engkau adalah sahabatku.

Hei.ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira??? Tunggu saja sampai Engkau lihat, aku punya hadiah untukMu. Tapi ini kejutan bagiMu.

Aku berharap Engkau menyukainya. Oooops..aku harus pergi sekarang.”

Kemudian Andy segera berdiri dan memanggil Pendeta .

“Bapa Pendeta..Bapa Pendeta..aku sudah selesai bicara dengan sahabatku, anda bisa menemaniku menyebrang jalan sekarang!”

Kegiatan tersebut berlangsung setiaphari, Andy tidak pernah absen sekalipun.

Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah melihat suatu iman dan kepercayaan yang murni kepada Tuhan.. suatu pandangan positif dalam situasi yang negatif.

Pada hari Natal, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Gereja tersebut diserahkan kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum dan selalu menyalahkan segala sesuatu yang orang lain perbuat. Mereka juga mengutuki orang yang menyinggung mereka.

Ketika mereka sedang berdoa, Andypun tiba di Gereja tersebut usai menghadiri pesta Natal di sekolahnya, dan menyapa “Halo Tuhan..Aku..”

“Kurang ajar kamu, bocah!!!tidakkah kamu lihat kalau kami sedang berdoa???!!! Keluar, kamu!!!!!”

Andy begitu terkejut,”Dimana Bapa Pendeta Agaton..??Seharusnya dia membantuku menyeberangi jalan raya. dia selalu menyuruhku untuk mampir lewat pintu belakang Gereja. Tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Tuhan Yesus, karena hari ini hari ulang tahunNya, akupun punya hadiah untukNya..”

Ketika Andy mau mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik kerahnya dan mendorongnya keluar Gereja.

“Keluar kamu, bocah!..kamu akan mendapatkannya!!!”

Andy tidak punya pilihan lain kecuali sendirian menyebrangi jalan raya yang berbahaya tersebut di depan Gereja. Lalu dia menyeberang, tiba-tiba sebuah bus datang melaju dengan kencang – disitu ada tikungan yang tidak terlihat pandangan. Andy melindungi hadiah tersebut didalam saku bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tersebut. Waktunya hanya sedikit untuk menghindar.dan Andypun tewas seketika. Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh bocah malang tersebut yang sudah tidak bernyawa lagi.

Tiba-tiba, entah muncul darimana ada seorang pria berjubah putih dengan wajah yang halus dan lembut, namun dengan penuh airmata dating dan memeluk bocah malang tersebut. Dia menangis.

Orang-orang penasaran dengan dirinya dan bertanya,”Maaf tuan..apakah anda keluarga dari bocah yang malang ini? Apakah anda mengenalnya?”

Tetapi pria tersebut dengan hati yang berduka karena penderitaan yang begitu dalam berkata,”Dia adalah sahabatku.” Hanya itulah yang dikatakan.

Dia mengambil bungkusan hadiah dari dalam saku baju bocah malang tersebut dan menaruhnya didadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh bocah tersebut, kemudian keduanya menghilang. Orang-orang yang ada disekitar tersebut semakin penasaran dan takjub..

Di malam Natal, Pendeta Agaton menerima berita yang sangat mengejutkan.

Diapun berkunjung ke rumah Andy untuk memastikan pria misterius berjubah putih tersebut. Pendeta itu bertemu dengan kedua orang tua Andy.

“Bagaimana anda mengetahui putra anda telah meninggal?”

“Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari.” Ucap ibu Andy terisak.

“Apa katanya?”

Ayah Andy berkata,”Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sangat kesepian atas meninggalnya Andy, sepertinya Dia begitu mengenal Andy dengan baik. Tapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai dirinya. Dia menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia menyibakkan rambut Andy dari wajahnya dan memberikan kecupan dikeningnya, kemudian Dia membisikkan sesuatu.

“Apa yang dikatakan?”

“Dia berkata kepada putraku..” Ujar sang Ayah. “Terima kasih buat kadonya.

Aku akan berjumpa denganmu. Engkau akan bersamaku.” Dan sang ayah melanjutkan, “Anda tahu kemudian semuanya itu terasa begitu indah.. aku menangis tapi tidak tahu mengapa bisa demikian. Yang aku tahu.aku menangis karena bahagia..aku tidak dapat menjelaskannya Bapa Pendeta, tetapi ketika dia meninggalkan kami, ada suatu kedamaian yang memenuhi hati kami, aku merasakan kasihnya yang begitu dalam di hatiku.. Aku tidak dapat melukiskan sukacita dalam hatiku. aku tahu, putraku sudah berada di Surga sekarang.

Tapi tolong Bapa Pendeta .. Siapakah pria ini yang selalu bicara dengan putraku setiap hari di Gerejamu? Anda seharusnya mengetahui karena anda selalu di sana setiap hari, kecuali pada saat putraku meninggal.

Pendeta Agaton tiba-tiba merasa air matanya menetes dipipinya, dengan lutut gemetar dia berbisik,”Dia tidak berbicara kepada siapa-siapa… kecuali dengan Tuhan.”

(^__^)..........GBU all

KISAH ANAK YG KEHILANGAN UANG 10.000

Alkisah diceritakan ada seorang anak yang kehilangan uang sebesar Rp10.000. Dia begitu sedih dan menangis sejadi-jadinya

Paman anak tersebut merasa kasihan, kemudian dia menghampiri anak itu.
“Kenapa kamu menangis?” tanya pamannya dengan penuh kasih sayang.

“Uang saya hilang Rp10.000.” katanya sambil terisak-isak.
“Tenang saja, nich paman ganti yah… paman kasih Rp10.000 buat kamu. Jangan menangis yah!” kata pamannya sambil menyerahkan selembar uang Rp10.000. Namun, sia anak tetap saja menangis. Kenapa?
“Kenapa kamu masih menangis saja? Kan sudah diganti?” tanya pamannya.

“Kalau tidak hilang… uang saya sekarang Rp 20.000.” kata anak itu dan terus menangis.
Pamannya bingung…
“Terserah kamu saja dech….”, katanya sambil pergi.
Ayahnya yang baru pulang kantor mendapati anaknya masih menangis.
“Kenapa sayang? Koq menangis sich. Lihat mata kamu, sudah bengkak begitu. Nangis dari tadi yah?” tanyanya sambi menyeka air mata anaknya.
“Uang saya hilang Rp10.000.” kata anaknya mengadu.
“Ooohhh. Lho itu punya uang Rp10.000? Katanya hilang?” tanya ayahnya yang heran karena dia melihat anaknya memegang uang Rp10.000

“Ini dari paman…. uang saya hilang. Kalau tidak hilang saya punya Rp20.000.” jawabnya sambil terus menangis.
“Sudahlah…. nih ayah ganti. Ayah ganti dengan uang yang lebih besar. Ayah kasih kamu Rp20.000. Jangan menangis lagi yah!” kata ayahnya sambil menyerahkan selembar uang Rp20.000.
Si anak menerima uang itu. Tetapi masih tetap saja menangis. Ayahnya heran, kemudian bertanya lagi.
“Kenapa masih menangis saja? Kan sudah diganti?”
“Kalau tidak hilang, uang saya Rp40.000.”
Ayahnya hanya geleng-geleng kepala.

“Kalau gitu dikasih berapa pun, kamu akan nangis terus.” sambil mengendong anaknya.

Apakah kisah ini nyata? Tidak, ini hanya rekayasa. Dalam kenyataannya banyak orang yang memiliki sikap seperti anak tadi. Dia hanya melihat apa yang tidak ada, dia hanya melihat apa yang kurang, tanpa melihat sebenarnya dia sudah memiliki banyak hal. Sifat manusia yang selalu merasa kurang padahal berkat Tuhan begitu banyaknya sudah dia terima.

Jangan mencari apa yang tidak atau belum ada pada diri anda. Tapi bersyukurlah dengan apa yang ada, dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya dan maksimal untuk kemajuan dan kesuksesan anda.
Bersyukurlah jika Anda merasa tersindir dengan dongeng motivasi di atas, artinya Anda perlu berubah sekarang.

SIAPA DI DALAMMU ?

Wuih keren banget nih baju Britney Spears, simpel sih tapi kelihatan asik sekali.

Kaos bercorak abstrak plus lubang di sana-sini dipadu sama jeans belel super butut yang disobek-sobek di bagian lututnya.

Ditambah lagi model rambut yang agak acak-acakkan, sepertinya jadi stylish sekali deh.

Kalau dilihat terkesan cool and free gitu. Kira-kira yang jual kaos sama celana seperti ini di mana, ya? Pastinya mahal nih, baju bintang terkenal gitu.

Baju compang-camping seperti itu kalau dipakai Britney Spears jadi kelihatan lagi ngetrend, modis, dan mahal. Tapi coba baju yang sama dipakai sama seorang pengemis, pasti akan lain jadinya.

Kita menyangka itu orang benar-benar miskin, karena tidak punya uang buat beli baju, akhirnya baju compang-camping pun dipakai terus.

Terlihat sekali kan perbedaannya? Baju terlihat mahal atau murahan tergantung sekali sama siapa yang memakainya.

Nggak beda dengan hidup kita. Kita bisa saja terlihat punya nasib sama dengan orang lain, tapi yang membedakan berharga atau tidaknya kita adalah Siapa yang ada di dalam kita.

Bisa jadi kita punya background yang buruk, punya masalah ekonomi, masalah keluarga, tidak begitu cantik, tidakk begitu pintar, dan banyak lagi.

Tapi kenapa kita tak perlu minder dan putus asa dengan keadaan kita yang serba "butut" itu?

Tentu saja karena ada Roh Kudus dalam diri kita. Yang membuat kita begitu berharga bukanlah keadaan fisik dan materi duniawi yang kita miliki melainkan Roh Allah dalam hidup kita.

Jadi sadarilah betapa berharganya kita, karena Roh Allah yang bersedia tinggal dalam diri kita. Roh Kudus yang ada dalam diri kita bisa mengubah semua keadaan yang tidak baik menjadi sangat baik dan berharga.


(Galatia 2:20) namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

I have been crucified with Christ; it is no longer I who live, but Christ lives in me; and the life I now live in the body I live by faith in the Son of God, Who loved me and gave Himself up for me.
--------

LORD JESUS bless you and me, now and forever. Amen.

Sumber: http://www.renungan-spirit.com/

Jumat, 24 Juni 2011

19 HAL PRIBADI YG MEMPESONA

Anda orang biasa saja? Bukan artis? Bukan konglomerat? Bukan ilmuwan? Bukan orang terkenal? Jangan khawatir, kami akan memberikan tips untuk anda. Tips yang akan membuat anda menarik, menjadi pribadi penuh pesona.

Inilah 19 rahasia menjadi pribadi penuh pesona yang kami kembangkan dari pemikiran dr. Yul Iskandar, DSJ., MBAP.,MASRS., PhD. pendiri Yayasan Dharma Graha.

1. Berubahlah dengan waktu dan tempat!
Jangan selalu menuruti perasaan negatif, seperti: merasa bosan, lelah, jenuh, tersiksa dengan tempat atau masa lalu. Tersenyumlah, dan dunia akan tersenyum bersama anda! Menangislah, dan anda akan menangis sendirian! Mutiara kata ini mengisyaratkan agar kita selalu berbahagia dimana pun kita berada dan kapan pun. Jika kita merasa sebagai orang yang paling sedih atau menderita di dunia ini, yakinlah bahwa masih banyak orang lain yang lebih menderita daripada kita.

2. Carilah kenalan, teman, sahabat, relasi sebanyak-banyaknya!
Sering-seringlah bepergian, menjelajahi dunia. Semakin sering anda bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang, maka kepribadian anda akan semakin matang tanpa anda sadari.

3. Cintailah orang lain seperti mencintai diri sendiri.Dengan cinta, hidup menjadi indah, persahabatan menjadi langgeng, dan silaturahmi tetap terbina. Tentunya cinta yang diberikan secara tulus tanpa pamrih, tanpa mengharap balasan kecuali dari Allah semata.

4. Hargailah dan nikmatilah alam.
Dengan menghargai alam, jiwa menjadi tenang. Dengan menikmati alam hati menjadi senang. Temukanlah rahasia sesuatu itu tampak menarik, misalnya: bunga yang mekar, surya yang bersinar, sawah yang terhampar.

5. Hargailah orang lain.
Misalnya dengan cara membuatnya bahagia, tersenyum, tertawa, memberi pujian yang tulus. Membahagiakan orang lain akan membuatnya membahagiakan kita di saat yang tak terduga, percayalah!

6. Jaga tingkah laku.
Banyaklah mendengarkan dan berpikir daripada berbicara, kecuali bila waktunya untuk berbicara. Dengan menjaga lisan dan perbuatan kita, berarti setengah pertempuran hidup telah kita menangkan.

7. Jangan kekanak-kanakan.
Sikap dewasa menunjukkan kepribadian yang kuat dan mempesona. Betapa banyak orang tua yang bahkan belum dewasa! Salah satu tanda kedewasaan seseorang antara lain adalah dari sikap, tutur kata, dan caranya di dalam mengambil keputusan secara arif dan bijaksana.

8. Jangan mencari kesalahan orang lain.
Hidup kita terlalu singkat untuk melakukan hal ini.

9. Jangan rendah diri. Sudah seharusnyalah kita menerima dan memperbaiki kekurangan kita tanpa pernah merasa minder atau kecil di depan orang lain. Percayalah, tidak seorang manusia pun yang sempurna di muka bumi ini!

10. Jangan sombong.
Ketahuilah bahwa selalu ada yang lebih daripada kita. Kesombongan menandakan kekosongan.

11. Kembangkan minat pada berbagai hal.
Jangan membatasi diri anda, perluas bakat, minat, kemampuan, pengetahuan, dan keahlian anda. Memiliki satu keahlian atau spesialisasi akan terasa lebih baik dan sempurna jika ditunjang dengan keahlian dalam bidang yang lainnya, sehingga anda akan semakin "bersinar" dan penuh pesona.

12. Selalu baik pada orang lain.
Jangan pernah merasa dendam sekalipun kepada orang lain, bahkan kepada mereka yang pernah menyakiti kita. Cintailah yang di bumi, niscaya yang di langit akan mencintaimu.

13. Selalu belajar.
Semakin sering anda belajar, maka semakin banyak yang anda ketahui. Ilmu ini dapat menjadi lahan amal bagi anda, sehingga anda merasakan nikmatnya berbagi dan indahnya ilmu.

14. Selalu mengikuti informasi dan perkembangan terkini tentang apapun. Dengan banyak mengetahui hal yang paling baru, maka anda akan tampil semakin percaya diri dan penuh pesona. Semakin banyak hal baru yang anda tahu, maka akan semakin banyak pula yang mencari dan mengejar anda...yakinlah!

15. Selalu tegap, sigap, dan siap.
Posisi atau postur tubuh anda di dalam berkomunikasi dengan orang lain akan mengungkapkan siapa diri anda yang sebenarnya. Oleh karenanya, milikilah rencana, target, dan strategi (persiapan) yang matang dan semangat yang tak pernah pudar!

16. Selalu tersenyum pada orang lain.
Orang akan lebih senang melihat wajah yang dihiasi senyuman daripada wajah yang selalu disertai ratapan atau keluhan.

17. Senang bekerja sama dengan orang lain.
Inilah yang membuat jaringan (network) kita semakin luas, erat, dan kuat.

18. Senang menolong orang lain.
Dengan gemar menolong orang lain, maka pada hakikatnya kita menolong diri kita sendiri. Semakin banyak orang yang kita tolong, maka akan semakin sering pula kita ditolong oleh Allah dengan cara-Nya yang tak terduga.

19. Terimalah nasib apa adanya.
Tetaplah tenang dan tabah, ingatlah bahwa "badai pasti berlalu" dan "roda itu berputar". Jangan suka mengeluh, menggerutu, atau bahkan mencaci-maki nasib. Jangan sampai berkata atau menganggap bahwa Tuhan itu tidak adil! Justru di sinilah letak keadilan-Nya.

Dengan merenungi dan menerapkan semua hal di atas, maka menjadi pribadi penuh pesona saat ini bukanlah sesuatu hal yang mustahil bagi diri anda. Jika masih belum percaya, cobalah!

Sumber: 19 Hal Pribadi yang Mempesona

St. Sama'an el-Dabbagh & Mukzizat Gunung Mokattam di Mesir


Sama'an el-Dabbagh adalah seorang (Kristen) Koptik di Mesir yang hidup pada abad ke-10 Masehi. Di masa itu kaum Koptik yang notabene bangsa asli Mesir dibawah penguasaan kaum Arab-Muslim pada pemerintahan Kekhalifahan Al-Muizz yang berkuasa pada tahun 972 – 975 Masehi. Beliau adalah seorang tukang sepatu sederhana di Kairo pada saat itu, dimana beliau pernah menusukkan matanya saat tak sengaja melihat keindahan kaki seorang wanita yang ingin kakinya diukur untuk pembuatan sepatu. Meski setelah itu sahabatnya mempertanyakan keputusannya tersebut, beliau bersikukuh bahwa dirinya melakukan hal itu bukan untuk menolak keindahan yang diberikan Tuhan Allah, namun semata-mata beliau tak menginginkan dirinya yang lemah itu terjatuh dalam kenikmatan kegelapan.

Suatu hari sang Raja Arab penguasa Mesir Al-Muizz Li-Deenillah memerintahkan sebuah perdebatan antara kaum Yahudi yang diwakili oleh Yaacov ben Joseph ben Kyllis dan kaum Kristen Alexandria yang diwakili oleh Patriarch Abraham. Sang Raja tersebut dikenal dan terkenal sebagai seorang yang sangat rasionalis & oleh karenannya meminta keduanya membuktikan kebenaran keyakinan mereka.

Pihak Yahudi mengeluarkan kata-kata pamungkas kepada Sang Patriarch, katanya : “Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini pindah maka gunung ini akan pindah dan takkan ada yang mustahil bagimu”. “Dan hal ini tertulis dalam Kitab Sucimu ?” tanya Sang Raja dengan berdiri tiba-tiba dari kursinya. “Iya” jawab Sang Patriarch Alexandria itu yang notabene adalah orang Koptik. “Bukan memindahkan kursi atau meja atau rumah sekalipun, namun gunung ? Benarkah demikian ?” tanya Sang Raja. “Iya, Benar” kembali jawab Sang Patriarch. Baiklah bila demikian, tunjukkan padaku bila hal ini benar. Karena bila tidak maka keyakinanmu adalah palsu & oleh karenannya harus dimusnahkan.

Maka kemudian Patriarch Alexandria memerintahkan seluruh bangsa Koptik melakukan puasa selama 3 hari ( bangsa Koptik pada masa itu hingga kini keseluruhannya adalah Kristen Orthodox untuk membedakan kaum agama pendatang yang menjajahnya ). Sementara itu pada hari ketiga Sang Theotokos datang menghampiri Patriarch Abraham dan berkata : “Pergilah engkau untuk menemukan seorang bermata satu yang memiliki kebiasaan membawa minuman untuk dibagikan kepada sesama manusia. Dialah yang akan menunjukan kebesaran-Nya !”. Pergilah dengan sesegera Sang Patriach mencarinya ke tengah kota & akhirnya menemukan yang dimaksud oleh Theotokos yaitu Sama'an el-Dabbagh . Saat dijelaskan dengan seksama, beliau langsung pergi menuju ke batas kota Kairo dimana banyak orang mengikutinya.

Setibanya di batas kota Kairo, beliau menunjuk gunung yang dimaksud di hadapan Sang Raja & para pejabat istana. Gunung itu saat ini dikenal dengan nama Mokattam ( Muqattam yang dalam bahasa Arab artinya “Memotong” ) & memiliki ketinggian 500 kaki. Sama’an lalu meminta agar Sang Patriach meneriakkan doa : “Tuhan kasihanilah kami” sebanyak 3 kali & tiap kali setelahnya memberi tanda salib dihadapan gunung tersebut. Kemudian para jemaat Koptik mengikuti doa tersebut. Mereka melakukan doa “Tuhan kasihanilah kami” secara bersama-sama dengan Patriarch memberi tanda salib. Lalu di hadapan segenap massa Kairo yang menyaksikan, tiba-tiba gunung tersebut terangkat bagai kaki yang sedang melangkah, kemudian kembali kali kedua terangkat melangkah ... Saat itu Patriach mencari Sama’an dan hilanglah beliau. Namun pada angkatan kali ketiga, semua orang berteriak keras karena melihat Sama’an berlari masuk ke bawah gunung yang akan turun membumi tersebut.

Patriach Abraham tak bisa melakukan apa-apa selain memberi tanda salib dan berkata : Di dalam Nama Bapa, Putera & Roh Kudus, Tuhan kasihanilah kami. Amin ... lalu gunung tersebut turun kembali menyatu dengan bumi.

Al-Muizz Sang Raja tak mampu berkata-kata, ia bahkan tak mampu berbuat apapun selain jatuh berlutut dan berkata : “Tuhan kasihanilah aku, Tuhan kasihanilah aku, Tuhan kasihanilah aku. Ini diluar segala pikiranku”. Setelahnya ia datang sendiri menghadap Patriach Alexandria tanpa kawalan dan tanpa pejabat, meminta agar dirinya dibaptis. Kemudian ia dibaptis dalam nama Bapa, Putera & Roh Kudus di Gereja St. Merkurius. Lalu ia pergi meninggalkan segala jabatan kekuasaannya & segala harta bendanya. Hingga kini tempat baptisannya masih dikenal dengan sebutan ‘Maamoudiat Al-Sultan’ yang artinya ‘Pembaptisan Sultan’.

Sementara pada tanggal 4 Agustus 1991, penggalian Arkeologi menemukan kerangka St. Sama’an dibawah gunung Mokattam.

*Bismil Abi wal Ibni wa Ruhil Quddus al-Ilahu Wahid, Amin (Dengan Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus. Allah Yang Maha Esa, Amin).

Sumber :

http://en.wikipedia.org/wiki/Simon_the_Tanner

http://en.wikipedia.org/wiki/Pope_Abraham_of_Alexandria


Mokattam Mountain

Gereja St Markus di Mukattam tenggara Kairo

Sabtu, 18 Juni 2011

APA YANG SALAH DENGAN AYAH ?

“Kemana saja kamu Jake. Satu jam ayah menunggu disini, dan kamu baru datang menjemput…” gerutu ayah Jake dengan kesal.

“Maaf ayah, jalannya macet” jawab Jake. Sebenarnya Jake ketiduran, tapi melihat ayahnya yang kesal, ia terpaksa berbohong daripada menerima kemarahan yang lebih besar lagi.

Saudaraku terkasih,
Seringkali tanggapan kita terhadap kejujuran anak-anak kita malah mengobarkan kemarahan kita pada mereka.

Anak yang mengakui piring pecah karena tergelincir sewaktu dicuci. Uang pembayaran sekolah yang dibelanjakan untuk sepotong kue. Bolos dari sekolah karena menonton film bersama teman-teman.

Reaksi kemarahan orang tua terhadap kejujuran anak-anak inilah yang akhirnya mendorong anak-anak kita untuk berbohong, agar bisa lepas dari kemarahan orang tua. Dan bila suatu ketika, kita sebagai orang tua mengetahui kebohongan itu, maka lagi-lagi reaksi kemarahan dan omelan yang menjemukan menerpa anak-anak.

Sebenarnya, apa yang salah dari kita sebagai orang tua?

Saudaraku terkasih,
Dr. Arun Gandhi cucu dari mendiang Mahatma Gandhi pernah menceritakan satu kisah dalam hidupnya yang sungguh mengesankan sebagai berikut.

“Ketika itu usia saya kira-kira 16 tahun dan saya tinggal bersama kedua orang tua di sebuah lembaga yang didirikan oleh kakek saya, Mahatma Gandhi.

Kami tinggal disebuah perkebunan tebu kira-kira 18 mil jauhnya dari kota Durban, Afrika Selatan. Rumah kami jauh dari pelosok desa terpencil sehingga hampir tidak memiliki tetangga. Oleh karena itu saya dan kedua saudara perempuan saya sangat senang sekali bila ada kesempatan untuk bisa pergi kepusat kota, untuk sekedar mengunjungi rekan atau terkadang menonton film dibioskop.

Pada suatu hari kebetulan ayah meminta saya menemani beliau kekota untuk menghadiri suatu konferensi selama seharian penuh. Bukan main girangnya saya saat itu.

Karena ibu tahu kami hendak ke kota maka ibu menitipkan daftar panjang belanjaan yang ia butuhkan, disamping itu ayah juga memberikan beberapa tugas kepada saya, termasuk salah satunya adalah memperbaiki mobil di bengkel.

Pagi itu setelah kami tiba ditempat konferensi, ayah berkata kepada saya: “Arun, jemput ayah disini ya, nanti jam 5 sore….dan kita akan pulang bersama-sama.”

“Baik ayah, saya akan berada disini tepat jam 5 sore,” jawab saya dengan penuh keyakinan.

Setelah itu saya segera meluncur untuk menyelesaikan tugas yang dititipkan ayah dan ibu kepada saya satu persatu. Sampai akhirnya hanya tinggal satu pekerjaan yang tersisa yakni menunggu mobil selesai dari bengkel.

Sambil menunggu mobil diperbaiki tidak ada salahnya saya mengisi waktu senggang dengan pergi ke bioskop menonton sebuah film. Saking asyiknya nonton ternyata saat saya melihat jam, waktu sudah menunjukkan pukul 17:30, sementara saya janji menjemput ayah pukul 17:00.

Segera saja saya melompat dan buru-buru menuju bengkel untuk mengambil mobil, dan segera menjemput ayah yang sudah hamper satu jam menunggu.

Saat saya tiba sudah hampir pukul 18:00 sore. Dengan gelisah ayah bertanya pada saya, “Arun! Kenapa kamu terlambat menjemput ayah?”

Saat itu saya merasa bersalah dan sangat malu untuk mengakui bahwa saya tadi keasyikan nonton film, sehingga saya terpaksa berbohong dengan mengatakan, “Maaf ayah, tadi mobilnya belum selesai diperbaiki sehingga Arun harus menunggu.”

Ternyata tanpa sepengetahuan saya, ayah sudah terlebih dahulu menelpon bengkel mobil tersebut, sehingga ayah tahu jika saya berbohong.

Lalu ayah tertunduk sedih; sambil menatap saya ayah berkata; “Arun, sepertinya ada sesuatu yang salah dengan ayah dalam mendidik dan membesarkan kamu, sehingga kamu tidak punya keberanian untuk berbicara jujur kepada ayah. Untuk menghukum kesalahan ayah ini, biarlah ayah pulang dengan berjalan kaki; sambil merenung dimana letak kesalahannya.”

Lalu dengan tetap masih berpakaian lengkap ayah mulai berjalan kaki menuju jalan pulang kerumah.

Padahal hari sudah mulai gelap dan saya tidak sampai hati meninggalkan ayah sendirian seperti itu; meskipun ayah telah ditawari naik, beliau tetap berkeras untuk terus berjalan kaki, akhirnya saya mengendarai mobil pelan-pelan dibelakang beliau, dan tak terasa air mata saya menitik melihat penderitaan yang dialami beliau hanya karena kebohongan bodoh yang telah saya lakukan.

Sungguh saya begitu menyesali perbuatan saya tersebut. Sejak saat itu seumur hidup, saya selalu berkata jujur pada siapapun.

Sering sekali saya mengenang kejadian itu dan merasa begitu terkesan; seandainya saja saat itu ayah menghukum saya sebagaimana pada umumnya orang tua menghukum anaknya yang berbuat salah; kemungkinan saya akan menderita atas hukuman itu; dan mungkin hanya sedikit saja menyadari kesalahan saya.

Tapi dengan satu tindakan mengevaluasi diri yang dilakukan ayah; meskipun tanpa kekerasan justru telah memiliki kekuatan yang luar biasa untuk bisa mengubah diri saya sepenuhnya.

Saya selalu mengingat kejadian itu seolah-olah seperti baru terjadi kemarin.

Saudaraku terkasih,
Ayah Dr. Arun Gandhi tersebut sungguh seorang ayah dan guru yang luar biasa dalam mendidik anaknya. Sebuah kisah emas untuk para orang tua dalam mendidik dam membesarkan anak-anak.

Saudaraku terkasih,
Kisah ini begitu menginspirasi saya secara pribadi, untuk selalu mengevaluasi diri jika anak-anak tercinta saya mulai menunjukkan perilaku yang kurang terpuji.

Ya, saya membiasakan diri untuk selalu bertanya, “Apa yang salah dari saya, mengapa anak saya bisa seperti itu…???”
------------------

(Efesus 6:4) Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.

Fathers, do not irritate and provoke your children to anger, but rear them in the training and discipline and the counsel and admonition of the Lord.


(Amsal 29:17) Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu.

Correct your son, and he will give you rest; yes, he will give delight to your heart.

LORD JESUS bless you and me, now and forever. Amen.

Disalin dari Majalah Perduki Didik Kuntadi oleh Alfiter Simanullang.

PERKATAAN MOTHER THERESA

Inilah perkataan yang diucapkan ibu Teresa sebelum kematiannya :

"Kalau saya memungut seseorang yang lapar dari jalan, saya beri dia sepiring nasi, sepotong roti. Tetapi seseorang yang hatinya tertutup, yang merasa tidak dibutuhkan, tidak dikasihi, dalam ketakutan, seseorang yang telah dibuang dari masyarakat - kemiskinan spiritual seperti itu jauh lebih sulit untuk diatasi."

Mereka yang miskin secara materi bisa menjadi orang yang indah.

Pada suatu petang kami pergi keluar, dan memungut empat orang dari jalan. Dan salah satu dari mereka ada dalam kondisi yang sangat buruk.

Saya memberitahu para suster : "Kalian merawat yang tiga; saya akan merawat orang itu yang kelihatan paling buruk."

Maka saya melakukan untuk dia segala sesuatu yang dapat dilakukan, dengan kasih tentunya. Saya taruh dia di tempat tidur dan ia memegang tangan saya sementara ia hanya mengatakan satu kata : " Terima kasih " lalu ia meninggal.

Saya tidak bisa tidak harus memeriksa hati nurani saya sendiri. Dan saya bertanya : " Apa yang akan saya katakan, seandainya saya menjadi dia ?" dan jawaban saya sederhana sekali. Saya mungkin berusaha mencari sedikit perhatian untuk diriku sendiri.

Mungkin saya berkata : " Saya lapar, saya hampir mati, saya kedinginan, saya kesakitan, atau lainnya". Tetapi ia memberi saya jauh lebih banyak ia memberi saya ucapan syukur atas dasar kasih. Dan ia mati dengan senyum di wajahnya.

Lalu ada seorang laki-laki yang kami pungut dari selokan, sebagian badannya sudah dimakan ulat, dan setelah kami bawa dia ke rumah perawatan ia hanya berkata : "Saya telah hidup seperti hewan di jalan, tetapi saya akan mati seperti malaikat, dikasihi dan dipedulikan."

Lalu, setelah kami selesai membuang semua ulat dari tubuhnya, yang ia katakan dengan senyum ialah : "Ibu, saya akan pulang kepada Tuhan" - lalu ia mati.

Begitu indah melihat orang yang dengan jiwa besar tidak mempersalahkan siapapun, tidak membandingkan dirinya dengan orang lain. Seperti malaikat, inilah jiwa yang besar dari orang-orang yang kaya secara rohani sedangkan miskin secara materi.

* Hidup adalah kesempatan, gunakan itu.
* Hidup adalah keindahan, kagumi itu.
* Hidup adalah mimpi, wujudkan itu.
* Hidup adalah tantangan, hadapi itu.
* Hidup adalah kewajiban, penuhi itu.
* Hidup adalah pertandingan, jalani itu.
* Hidup adalah mahal, jaga itu.
* Hidup adalah kekayaan, simpan itu.
* Hidup adalah kasih, nikmati itu.
* Hidup adalah janji, genapi itu.
* Hidup adalah kesusahan, atasi itu.
* Hidup adalah nyanyian, nyanyikan itu.
* Hidup adalah perjuangan, terima itu.
* Hidup adalah tragedi, hadapi itu.
* Hidup adalah petualangan, lewati itu.
* Hidup adalah keberuntungan, laksanakan itu.
* Hidup adalah terlalu berharga, jangan rusakkan itu.

Hidup adalah hidup, berjuanglah untuk itu.

Tuhan dimata anak kecil

Ditulis Oleh Danny Dutton, umur 8 tahun, Chula Vista, California, untuk tugas pekerjaan rumahnya di kelas 3.

“Salah satu tugas utama Tuhan adalah menciptakan manusia. Dia menciptakan mereka untuk menggantikan mereka yang sudah mati sehingga ada cukup orang untuk mengurus berbagai hal di bumi ini. Dia tidak menciptakan orang dewasa, hanya bayi-bayi. Saya piker karena mereka lebih kecil dan lebih mudah dibuat, dengan cara itu, Dia tidak harus menggunakan waktu-Nya yang berharga untuk mengajar mereka berjalan dan bicara. Dia bisa memberikan tugas itu kepada ibu dan bapak bayi itu.

Tugas Tuhan kedua yang sangat penting adalah mendengarkan doa-doa. Banyak sekali doa yang dipanjatkan terus menerus, karena beberapa orang, seperti pendeta dan lainnya, berdoa setiap waktu selain sebelum mereka tidur. Tuhan tidak punya waktu untuk mendengarkan radio dan siaran TV karena hal ini. Karena Dia mendengarkan segala sesuatu, bukan hanya doa, tentunya banyak suara bising yang mengganggu telinganya, kecuali Dia telah memikirkan cara untuk mematikan suara-suara itu.

Tuhan melihat segala sesuatu dan mendengar segala hal dan dimana saja, yang membuatnya sangat sibuk. Jadi kamu jangan membuatnya membuang waktu dengan meminta sesuatu kepada orangtua kamu untuk sesuatu yang kata mereka kamu tidak boleh memilikinya.

Ateis adalah orang yang tidak percaya Tuhan. Saya pikir mereka tidak ada di Chula Vista. Setidaknya mereka tidak ada yang datang ke gereja kami.

Yesus adalah Anak Allah. Dia sering melakukan pekerjaan yang berat seperti berjalan di atas air dan melakukan berbagai mukjizat dan mencoba mengajar orang-orang yang tidak mau belajar tentang Tuhan. Mereka akhirnya lelah akan segala kotbah-Nya dan menyalipkan Dia. Tetapi karena Dia baik seperti Bapa-Nya dan Dia memberitahu Bapa-Nya bahwa mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan dan meminta agar mereka di ampuni dan Tuhan berkata OK.

Bapa-Nya (Tuhan) menghargai semua yang telah dilakukan-Nya dan semua kerja keras-Nya di bumi sehingga Dia mengatakan kepada-Nya bahwa Dia tidak harus pergi ke jalanan lagi. Dia bisa tetap berada di Sorga. Jadi itulah yang dilakukan-Nya. Dan sekarang, Dia membantu Bapa-Nya untuk mendengarkan doa-doa dan melihat apa yang penting untuk Tuhan agar bisa ditangani tanpa harus mengganggu Tuhan. Seperti sekretaris, tapi lebih penting, tentu saja. Kamu bisa berdoa kapan saja kamu mau dan Mereka pasti mendengakan kamu karena Mereka terus bekerja sehingga salah satu dari Mereka pasti bertugas sepanjang waktu.

Kamu harus selalu pergi ke gereja di hari Minggu karena hal ini membuat Tuhan senang, dan jika ada seseorang yang harus kamu senangkan, itu adalah Tuhan. Jangan melewatkan waktu untuk ke gereja untuk melakukan sesuatu yang kamu anggap lebih menyenangkan, seperti pergi ke pantai. Hal ini salah! Dan selain itu, matahari tidak akan muncul di pantai hingga siang.

Jika kamu tidak percaya Tuhan, selain menjadi ateis, kamu akan merasa kesepian, karena orangtuamu tidak bisa pergi ke mana-mana bersamamu, seperti berkemah, tapi Tuhan bisa. Sangat menyenangkan mengetahui bahwa Dia ada di dekatmu, ketika kamu takut dengan kegelapan atau ketika kamu tidak bisa berenang dengan baik dan kamu di dorong ke kolam yang sangat dalam oleh anak yang lebih besar. Tapi kamu juga jangan selalu berpikir tentang apa yang Tuhan bisa lakukan untuk kamu. Saya pikir Tuhan menempatkan saya disini dan Dia bisa menjemput saya kapan saja Dia inginkan.

Dan karena semua itulah saya percaya pada Tuhan.”

IMBALAN YANG SETIMPAL

Pada suatu hari, ayahku menyewa tiga orang pemuda untuk membantunya menyimpan panen jerami. Sorenya, dia mengumpulkan ketiganya untuk memberikan upah.
“Berapa yang harus dibayar, John?” tanya ayah kepada pemuda pertama yang dipekerjakannya.
“55 dolar, Pak Burres,” jawab John. Ayah menuliskan cek senilai 55 dolar untuknya. “Terima kasih atas jerih payahmu, John,” kata ayahku dengan hormat.
“Berapa yang harus kubayar, Michael? tanya ayah kepada pemuda kedua, yang jumlah jam kerjanya sama dengan John.
“Anda harus membayar 75 dolar”, kata Michael. Dengan terkejut, ayahku bertanya perlahan, “Bagaimana cara menghitung sampai jumlahnya sebegitu, Michael?”
“Begini”, kata Michael, “saya menghitung sejak saya masuk ke dalam mobil untuk berangkat ke tempat kerja, sampai saya tiba di rumah, ditambah bensin dan uang makan”. “Uang makan? meskipun makanan sudah disediakan?”
“Yep”, jawab Michael. “Oh, begitu”, kata ayahku sambil menuliskan cek senilai 75 dolar yang diminta.
“Kalau kau bagaimana, Nathan?” tanya ayah.
“Berapa yang harus kubayar?”
“Bapak bayar 38 dolar dan 50 sen, Pak Burres,” kata Nathan.

Sekali lagi ayahku kaget pada perbedaan jumlah yang diminta.
Pemuda ketiga ini, seperti dua yang lain, dipekerjakan untuk pekerjaan yang sama dan telah bekerja sejumlah waktu yang sama (dan berasal dari kota kecil yang sama, yang hanya beberapa mil jauhnya). Ayahku meminta penjelasan.
“Dan bagaimana kau menghitung sampai jumlahnya sebegitu, Nathan?”
“Yah”, kata Nathan, “saya tidak minta upah untuk waktu istirahat siang, karena istri Bapak memasak dan menyiapkan makan siang. Saya tidak bayar bensin karena saya datang bersama teman-teman saya. Jadi jumlah jam kerja saya cukup untuk diberi upah 38,50 dolar.” Ayahku lalu menuliskan cek senilai 100 dolar. Ayah lalu memandang ketiga pemuda itu, yang terdiam oleh perbuatan ayahku, semua agak bingung dengan jumlah yang berbeda dalam cek mereka masing-masing.
“Saya selalu membayar orang sesuai dengan nilainya, Nak. Dari tempat asalku, kami menyebutnya imbalan yang setimpal.”
Dia memandang ketiga pemuda di hadapannya dengan bijak, dan dalam gaya kebapakannya yang khas menambahkan,

“Nilai-nilai dalam diri seseorang menciptakan nilai orang tersebut.”

SEMUA HARI ADALAH ISTIMEWA

Kakak iparku membuka laci lemari pakaian kakakku yang paling bawah, lalu mengambil sesuatu terbungkus tissue putih dan mengulurkannya kepadaku sambil berkata: “Ini pakaian dalam yang sangat spesial.”

Kubuka bungkusan itu, dan kutemukan sebuah pakaian dalam yang sangat menawan, lembut, terbuat dari sutera, disulam tangan, dengan tali sangat lembut. Tag harga masih tertempel, dengan kode-kode penjualannya yang rumit.

“Jane membelinya 8 atau 9 tahun yang lalu, dan belum pernah memakainya.Katanya ia ingin memakainya untuk suatu kesempatan yang sangat istimewa.Yah, rasanya inilah hari yang istimewa itu,” kata kakak iparku lemah.

Ia mengambil pakaian dalam itu dari tanganku, dan meletakkannya di tas tempat tidur, bersama dengan pakaian lainnya yang kami persiapkan untuk dibawa ke rumah duka.

Ia memegang pakaian dalam itu sejenak, dan dengan tiba-tiba ia menutup laci tersebut keras-keras sambil berkata keras padaku: “Jangan pernah menyimpan sesuatu yang istimewa untuk kesempatan istimewa. Hidupmu tiap hari adalah istimewa.”

Aku terus ingat kata-kata tersebut sepanjang upacara pemakaman dan hari-hari sesudahnya. Saya membantu dia dan keponakan-keponakan saya untuk melewati hari-hari berkabung setelah kematian kakakku yang mendadak. Aku juga terus memikirkan mereka sepanjang penerbanganku kembali ke California dari kota Midwestern di mana kakakku tinggal. Aku juga memikirkan hal-hal yang belum sempat didengar, dilihat atau dikerjakan oleh almarhum kakakku.

Aku juga memikirkan hal-hal yang sudah ia kerjakan tanpa menyadari Bahwa hal-hal tersebut sungguh sangat spesial. Aku terus memikirkan kata-kata kakak iparku, dan sepertinya kata-kata yang ia ucapkan saat hatinya penuh duka tersebut telah mengubah hidupku. Mendadak sepertinya aku telah membaca sedemikian banyak buku tetang kehidupan. Aku lalu memandang ke luar jendela dan menikmati pemandangan udara yang indah, tanpa pusing lagi memikirkan bagaimana kebun kesayanganku yang telah kutinggal pergi beberapa hari.

Sesampai di rumahku sendiri,aku lalu menyempatkan diri untuk lebih Banyak berkumpul dengan keluargaku dan teman-temanku, dan langsung mengurangi kegiatan rapat-rapatku. Apabila diperlukan, hidup ini semestinya dipenuhi pola-pola untuk pengalaman tentang kenikmatan, dan bukan pertahanan serta beban. Sekarang saya mencoba untuk memperhitungkan waktu dengan lebih teliti dan mensyukurinya.

Aku tidak “menyimpan” sesuatu. Kami bahkan menggunakan chinawares (piring-piring buatan cina) dan koleksi kristal kami setiap hari, tanpa menunggu ada pesta, ada tamu atau lainnya. Ketika kami kehilangan uang, ketika kran air bocor, ketika bunga camelia kami mekar, adalah saat-saat yang kami istimewakan.

Saya pergi ke pasar memakai pakaian yang indah, jika memang sedang ingin. Semua kami lakukan tanpa rasa sayang yang berlebihan terhadap barang-barang tersebut. Teorinya, kalau saya kelihatan lebih berada daripada orang-orang di sekitarku, saya juga akan menjadi tidak pelit terhadap diriku sendiri.

Saya tidak hanya memakai parfum kalau pergi ke pesta.

Pelayan di toko bangunan, tukang sayur di pasar, teller di bank, dan teman-temanku di pesta, memiliki hidung yang berfungsi sama. Kata-kata “suatu hari kelak” ataupun “hari-hari ini”, mempunyai makna yang sama bagi saya. Jika ada hal-hal yang layak didengar, ditonton, dibaca atau dikerjakan, saya akan berusaha mendengar, menonton, membaca atau mengerjakannya sekarang juga.

Saya tidak tahu apa kira-kira yang akan almarhum kakakku apabila ia tahu bahwa keesokan harinya (”besok” adalah kata-kata yang tidak pernah kita bayangkan akan tidak terjadi) ia sudah tidak akan ada lagi di dunia ini. Mungkin ia akan menelpon seluruh keluarganya dan beberapa teman dekatnya, mungkin ia akan menelpon teman-teman lamanya dan meminta maaf akan kesalahan-kesalahan yang ia lakukan di masa lalu. Saya bahkan juga membayangkan bahwa ia justru akan pergi ke sebuah restoran cina yang sangat ia sukai.

Tapi semua itu hanya perkiraanku saja. Kita tidak pernah tahu.

Hal-hal tersebut pasti akan membuat aku marah bila belum dapat saya lakukan padahal saya tidak memiliki waktu lagi. Marah karena selama ini saya selalu menunda pertemuan-pertemuan dengan teman-teman baik saya, meskipun Saya sangat ingin berjumpa dengan mereka.

Marah, karena selama ini saya jarang membalas surat-surat yang saya terima. Marah dan menyesal karena selama ini saya jarang sekali mengatakan pada isteri dan anak-anakku, betapa Saya menyayangi mereka. Kini saya selalu mengusahakan untuk tidak menunda atau menahan hal-hal yang sekiranya akan menambah keceriaan, kesulitan atau kesedihan dalam hidup ini. membuat saya tertawa.

Dan setiap pagi, begitu saya membuka mata, saya katakan pada diri saya sendiri, bahwa hari itu adalah hari yang spesial. Setiap hari, setiap menit, setiap nafas, adalah benar-benar anugerah yang indah dari Tuhan.

Jika anda menerima tulisan ini, pasti karena ada orang yang peduli dan Sayang kepada anda. Jika anda selama ini terlalu sibuk, cobalah berhenti sejenak.

Sempatkan beberapa menit saja memikirkan orang-orang yang dekat di hati anda, teman-teman yang telah memberikan warna pada hidup anda, guru, pembimbing, siapapun. Kalau perlu, bagikan arikel ini kepada mereka, just to show that you care.

Sumber: Unknow

BULU ANGSA

Pada abad ke sebelas ketika itu Bao Zheng seorang hakim yang dikenal adil dan bijaksana pada jaman Dinasti Song Utara sedang menangani sebuah kasus fitnah yang dilakukan oleh seorang warga kota Kaifeng di Provinsi Henan karena persaingan usaha.

Pria separuh baya itu telah terbukti menyebarkan kata-kata fitnah yang sangat merugikan pengusaha lainnya.

Didalam persidangan Hakim Bao menjatuhkan hukuman denda sebesar seratus tael perak dan jika tak sanggup membayar maka sebagai gantinya harus mendekam di penjara selama satu tahun.

Pria terdakwa itu menangis tersedu-sedu mohon ampun seraya meminta keringanan hukuman.

"Baiklah" kata Hakim Bao "Kamu akan mendapatkan keringanan hukuman namun ada syarat yang harus kamu lakukan."

"Apa itu yang mulia?" Tanya pria itu penuh harap.

Hakim Bao meminta para pengawal untuk membawa pria itu ke sebuah dataran diatas sebuah bukit dimana angin berhembus dingin dan kencang.

Kemudian salah satu pengawal mengeluarkan sebuah kantung kecil berisi segenggam bulu angsa.

"Bulu-bulu angsa ini akan disebarkan dan tugas kamu adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya bulu-bulu angsa itu, setiap helai bulu angsa bernilai satu tael perak.

Saat kantung dibuka, maka bulu-bulu angsa itu langsung beterbangan tinggi disapu angin yang bertiup sangat kencang. Pria itu bergegas berlari kesana kemari berusaha menangkap bulu-bulu angsa itu.

Alhasil setelah beberapa jam, pria itu hanya memegang dua helai bulu angsa ditangannya. Dengan lunglai pria itu pun menerima keputusan hukuman yang telah dijatuhkan oleh Hakim Bao.

"Bulu-bulu angsa itu ibarat kata-kata yang telah kau ucapkan, seperti halnya bulu-bulu angsa yang beterbangan dan sungguh tidak mudah untuk ditangkap kembali, sama dengan kata-kata yang terlanjur kau keluarkan dari mulutmu, sungguh sulit untuk menariknya kembali" kata Hakim Bao

"Lain kali berhati-hatilah dalam berucap" kata Hakim Bao menutup persidangan.

Pertolongan yang Tak Terduga

( Yosua 2:4 )
“Tetapi perempuan itu telah membawa dan menyembunyikan kedua orang itu”


Pada tahun 1803, Thomas Jefferson memerintahkan Lewis and Clark untuk memimpin suatu ekspedisi melintasi bagian Amerika yang belum terjelajahi sampai ke Pantai Pasifik. Ekspedisi ini dinamai Corps of Discovery (Satuan Penemuan) sesuai dengan namanya. Ekspedisi itu mendata 300 spesies baru, mengidentifikasi hampir 50 suku Indian, dan menjelajahi medan yang belum pernah disaksikan orang Eropa sebelumnya.

Dalam perjalanan, mereka bergabung dengan seorang pedagang bulu dari Perancis dan istrinya, Sacajawea. Mereka segera menyadari bahwa sang istri berperan sangat penting sebagai pemandu dan penerjemah.

Dalam perjalanan itu, Sacajawea bertemu dengan keluarganya. Kakak laki-lakinya telah menjadi seorang kepala suku, dan ia membantu mereka mendapatkan kuda dan peta daerah Barat yang belum tergambar. Tanpa bantuan tak terduga dari Sacajawea dan saudaranya, ekspedisi itu belum tentu berhasil.

Alkitab menceritakan sebuah ekspedisi yang bisa mendapat pertolongan yang tak terduga. Orang-orang Israel mengirimkan mata-mata memasuki Yerikho, sebuah kota yang berada di tanah yang dijanjikan kepada mereka. Disana, mata-mata Israel tinggal di rumah Rahab, seorang perempuan sundal. Wanita itu setuju untuk menjamin keluar mereka asalkan ia dan keluarganya dilindungi saat kota tersebut diruntuhkan. Para mata-mata ini setuju dengan syarat yang diajukan Rahab.

Singkat cerita, mata-mata Israel berhasil lolos dari Yerikho dan kembali kepada Yosua. Mereka pun menceritakan segala sesuatu yang mereka alami disana kepada Yosua. Saat tiba penghancuran Yerikho, kedua pengintai ini pun menyelamatkan Rahab beserta orang-orang yang ada di dalam rumahnya tepat seperti yang mereka janjikan. Yosua dan bangsa Israel pada akhirnya berhasil memperoleh kemenangan besar seperti yang Allah janjikan kepadanya.

Dari kisah diatas, kita dapat melihat bagaimana Allah memakai Rahab sebagai sumber bantuan untuk menggenapi janji-Nya kepada Yosua dan bangsa Israel. Sebuah pertolongan yang yang manusia se-pintar apapun belum tentu bisa merancangkannya.

Apakah saat ini Anda sedang mengalami suatu tantangan? Ingatlah, Allah dapat memberikan pertolongan dari sumber-sumber yang tak terduga.

Tuhan Yesus yang kita sembah adalah Tuhan yang penuh kuasa. Dia dapat membuka jalan bagi setiap persoalan kita walaupun sepertinya semua jalan itu telah tertutup.

===Tetap BERDOA & PERCAYA AKAN MUJIZAT TUHAN===


Sumber : http://renungan-harian-kita.blogspot.com/

Jangan Ragukan Kasih Allah

Tidak seperti di malam-malam sebelumnya, Andre menghampiri ayahnya yang sedang menyelesaikan pekerjaan kantor untuk keesokan harinya. Dengan langkah gontai, bocah berusia 7 tahun itu berjalan menuju tempat dimana sang ayah berada.

Sesampainya di ruangan, Andre lalu menangis tersedu-sedu di samping kursi sang ayah. Kaget mendengar tangisan anaknya, sang ayah pun mengangkat badan buah hatinya tersebut dan menaruhkannya di paha kanannya. Dengan nada bicara yang penuh kelembutan, ayahnya menanyakan kondisi Andre.

“Nak, kamu kenapa nangis?,” ujar sang ayah.

Sambil terisak-isak, Andre menjawab pertanyaan ayahnya, “Andre menangis karena ayah gak sayang Andre”.

Mendengar jawaban sang anak, Ayahnya pun kembali melontarkan pertanyaan, “Mengapa kamu bisa bicara seperti itu?”

Andre yang masih menangis berkata, “Hanya perasaan aku saja”

Sang ayah pun tersenyum dan mulai memeluk erat anaknya tersebut, “Andre, andre. Ayah tuh sayang banget sama kamu”

“Apakah selama ini, ayah berlaku jahat sama kamu? Kalau ayah pernah memukul kamu, itu pun kalau kamu berbuat nakal. Ayah melakukan itu bukanlah karena ayah membenci kamu tapi karena ayah ingin kamu sadar dengan perbuatan kamu tersebut”

“Kamu buang-buang jauh perasaan kamu itu. Ingat ya Andre, ayah tuh sangat sayangggg sama kamu,” ujar ayah sambil memeluk erat anaknya itu.

Perlahan tapi pasti, volume tangisan Andre semakin berkurang. Tak menunggu waktu lama, wajahnya kembali sumringah. Andre pun menghadiahkan ciuman ke pipi ayahnya sebagai bentuk tanda ia juga mengasihi ayahnya. Malam itu pun dilalui Andre dan sang ayah dengan tidur bersama di ruang kamar tidur buah hatinya.

Tanpa kita sadari, kita suka melakukan kepada Allah, perbuatan yang seperti apa di oleh Andre kepada ayahnya. Kita menangis dan meragukan kasih setia-Nya ketika keinginan doa-doa kita tidak terkabulkan. Padahal, DIA sudah berulang-ulang kali menunjukkan rasa cinta-Nya kepada kita.

Kematian Tuhan Yesus di kayu salib ribuan tahun yang lalu adalah bukti paling terbesar bagaimana ia begitu menyayangi kita. Jika begini, haruskah kita meragukan kasih-Nya dalam hidup kita?
Sumber : jawaban.com

kamu tetap BERHARGA...

Suatu hari, ada seorang kakak rohani memulai khotbahnya dengan mengeluarkan selembar uang seratus ribu yang baru. Kemudian dia bertanya, “Siapa diantara kamu yang mau uang ini, kalo aku kasih ke kamu?” Ternyata banyak yang mengangkat tangan.

Katanya lagi, “Ya, ini akan kuberikan, tapi sebelumnya biar aku melakukan hal ini.” Kakak rohani tersebut meremas uang kertas seratus ribu itu menjadi gulungan kecil yang kumal.

Kemudian dia buka lagi ke bentuk semula: lembaran seratus ribu, tapi sudah kumal sekali. Lalu dia bertanya, “Siapa yang masih mau uang ini?” Tetap saja banyak yang mengangkat tangan, sebanyak yang tadi.

“Oke, akan aku kasih, tapi biarkan aku melakukan hal ini.” Dia menjatuhkan lembaran uang itu ke lantai, terus diinjak-injak pakai sepatunya yang habis berjalan di tanah becek sampai nggak karuan bentuknya. Dia tanya lagi, “Siapa yang masih mau?” Tangan-tangan masih saja terangkat. Masih sebanyak tadi.

“Nah, saudaraku, sebenarnya aku dan kau sudah mengambil satu nilai yang sangat berharga dari peristiwa tadi. Kita semua masih mau uang ini walau bentuknya udah nggak karuan lagi. Sudah jelek, kotor, kumal, tapi nilainya nggak berkurang: tetap seratus ribu rupiah.

Sama seperti kita. Meskipun kalian jatuh, ketimpa tangga pula... lagi sakit, lagi hancur, atau kalian gagal, nggak berdaya, terhimpit, dan merasa terhina, kecewa dan terkhianati, atau dalam keadaan apapun, kalian tetap nggak kehilangan nilaimu... karena kalian begitu berharga. Jangan biarkan kekecewaan, perasaan, ketakutan, sakit hati, menghancurkan kamu, harapanmu, atau cita-citamu.”

“Kalian akan selalu tetap berharga, bagi dirimu, bagi diriku, bagi saudaramu, bagi sahabat yang lain dan kau tetap sama di mata Allah. Dia, Tuhanmu, akan berlari mendekatimu, kalo kalian berjalan menuju ke arah Dia. Aku pun sahabatmu akan melakukan hal yang sama, karena pada sadarnya kita semua mulia. So, datanglah ke Allah, karena disanalah nilai dirimu berada.”

Guys, jangan kecewa dengan keadaanmu sekarang, kalian tetap SPESIAL di mata-Nya. Nggak perlu pahit dengan orang-orang yang pernah melukai kita, LEPASKAN PENGAMPUNAN, karena mengampuni akan MEMERDEKAKAN kita. Meskipun kita tahu, justru kita paling sakit sewaktu orang yang kita KASIHI melukai kita. Tapi ingat satu hal, kalo kita TETAP BERHARGA buat Tuhan meskipun kita merasa kita penuh dengan luka.


sumber: Future Generation

YESUS PENOLONGKU

Di suatu tempat, ada satu keluarga atheis. Mereka mempunyai seorang anak perempuan berusia 7 tahun.

Suatu malam, pasangan suami istri itu bertengkar. Pertengkaran itu menghebat, sampai akhirnya mereka pun saling mencaci satu sama lain.

Akhirnya, dalam kekalapan akibat cacian istrinya, si suami pun meraih sebilah pisau dapur dan menikam istrinya berulang-ulang sampai sang istri meninggal dengan tubuh rusak penuh berlumurah darah.

Selang beberapa waktu, si suami menyadari apa yang terjadi. Tanpa pikir panjang, ia pun menikamkan pisau ke jantungnya sendiri. Ia roboh, dan meninggal tepat di samping jenazah istrinya.

Semua kejadian itu disaksikan anak perempuan mereka dari balik pintu.

Sesudah memenuhi prosedur hukum yang berlaku, anak perempuan itu pun kemudian diadopsi oleh tetangganya sendiri, satu keluarga Kristen yang sudah lama menikah tetapi masih belum dikarunai anak.

Pada hari Minggu, si anak dibawa ke Gereja oleh keluarga barunya. Itulah untuk pertama kalinya si anak perempuan mengikuti Ekaristi Kudus.

Sesudah Ekaristi, si Ibu membawa anak angkatnya ke Sekolah Minggu. Kepada Guru, sang Ibu berkata, "Anak angkat saya ini belum pernah mengenal Kristus sebelumnya, harap bersabar dalam mendidiknya."

Di dalam kelas, sang Guru memperlihatkan lukisan Yesus ke seluruh kelas dan bertanya, "Ada yang tahu siapakah yang dilukis ini?"

Beberapa murid dengan antusias berseru, "Itu Yesus! Itu Yesus!"

Sang Guru mendekati si anak perempuan dan bertanya lembut, "Nak, apakah engkau tahu siapakah yang dilukis ini?"

Si anak perempuan mengangguk, matanya tidak berkedip memandang lukisan itu.

Sang Guru keheranan dan bertanya, "Siapakah orang ini?"

"Aku tidak tahu namanya," jawab si anak perempuan, "Tetapi aku tahu, dialah yang setiap malam menemani aku sejak orang tuaku meninggal..................."


Saudaraku terkasih,
Jika Dia mengasihi orang yang tidak mengenal Dia, tidakkah Dia terlebih mengasihi mereka yang mengenal Dia?

Kita yang mengaku mengenal Dia........... apakah kita ini golongan Petrus, mengenal namun menyangkal? Ataukah kita ini golongan Yudas Iskariot, mengenal namun mengkhianati?


TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya. (Mazmur 121:8)

The Lord will keep your going out and your coming in from this time forth and forevermore.

LORD JESUS bless you and me, now and forever. Amen.
---------------------

http://www.pondokrenungan.com/

Bejana Indah

Seorang Tuan sedang mencari sebuah bejana/baskom untuk tempat anggur & daging. Ada beberapa bejana tersedia- manakah yang akan terpilih? "Pilihlah saya", teriak bejana emas, "Saya mengkilap dan bercahaya. Saya sangat berharga dan saya melakukan segala sesuatu dengan benar, ditempa dgn keras & sungguh2 murni. Keindahan saya mengalahkan yang lain. Dan untuk orang yang seperti Engkau, Tuanku, emas adalah yang terbaik!"

Tuan itu hanya lewat saja tanpa mengeluarkan sepatah kata. Kemudian ia melihat suatu bejana perak, ramping dan tinggi. "Aku akan melayani Engkau, Tuanku, aku akan menuangkan anggur­Mu dan aku akan berada di meja-Mu di setiap acara jamuan makan. Garisku sangat indah, ukiranku sangat nyata. Dan perakku akan selalu memuji-Mu.'

Tuan itu hanya lewat saja dan menemukan sebuah bejana tembaga. Bejana ini lebar mulutnya dan dalam, dipoles seperti kaca. "Sini! Sini!" teriak bejana itu, saya tahu saya akan terpilih. Taruhlah saya di meja-Mu, maka semua orang akan memandangku.

Tiba-tiba "Lihatlah saya", panggil bejana kristal yang sangat jernih dgn beberapa detail ukiran yg sangat rumit. "Aku sangat transparan, menunjukkan betapa baiknya saya. Meskipun saya mudah pecah, saya akan melayani Engkau dengan kebanggaan saya. Dan saya yakin, saya akan bahagia dan senang tinggal dalam rumah-Mu."

Tuan itu kemudian menemukan bejana kayu. Dipoles dan terukir indah, berdiri dengan teguh. Engkau dapat memakai saya, Tuanku, kata bejana kayu. Tapi aku lebih senang bila Engkau memakaiku untuk buah & sayuran, bukan untuk daging."

Kemudian Tuan itu melihat ke bawah & melihat bejana tanah liat. Kosong & hancur, tak berwarna indah, terbaring begitu saja. Tiada harapan terpilih sbg Bejana Tuan itu.

Ah! Inilah bejana yg Aku cari2. akan Kuperbaiki & Kupakai, akan Ku buat sebagai milik-Ku seutuhnya. Aku tdk butuh bejana yg mengkilap & penuh kebanggaan. Tidak juga bejana yang terlalu tinggi untuk ditaruh di rak. Tidak juga yang bermulut lebar dan dalam. Tidak juga yang transparan & memamerkan isinya dengan sombong. Tidak juga yang merasa dirinya selalu benar. Tetapi yang Kucari adalah bejana sederhana yang akan Kupenuhi dengan kuasa dan kehendak-Ku.

Kemudian la mengangkat bejana tanah liat itu. Ia memperbaiki dan membersihkannya dan memenuhinya. Ia berbicara dgn lembut kepadanya. "Ada tugas yg perlu engkau kerjakan, jadilah berkat buat orang lain, seperti apa yg telah Kuperbuat bagimu".

Kotak Kebahagiaan

Di sebuah keluarga miskin, seorang ayah tampak kesal pada anak perempuannya yang berusia tiga tahun. Anak perempuannya baru saja menghabiskan uang untuk membeli kertas kado emas untuk membungkus sekotak kado.

Keesokan harinya, anak perempuan itu memberikan kado itu sebagai hadiah ulang tahun pada sang Ayah.

"Ini untuk ayah," kata anak g...adis itu.

Sang ayah tak jadi marah. Namun, ketika ia membuka kotak dan mendapatkan isinya kosong, meledaklah kemarahannya.
"Tak tahukah engkau nak, jika menghadiahi kado pada seseorang, engkau harus memberi sebuah barang dalam kotak ini!"


Anak perempuan kecil itu menatap ayahnya dengan mata berkaca-kaca. Ia berkata terisak-isak, "Oh ayah, sesungguhnya aku telah meletakkan sesuatu ke dalam kotak itu." ucap gadis kecil itu.


"Apa yang engkau letakkan ke dalam kotak ini nak? Bukankah engkau lihat kotak ini kosong?" bentak ayahnya.


"Oh ayah, sungguh aku telah meletakkan hampir ribuan ciuman untuk ayah ke dalam kotak itu," bisik anak perempuan itu.


Sang ayah terperangah mendengar jawaban anak perempuan kecilnya. Ia lalu memeluk erat-erat anak perempuannya dan meminta maaf.


Konon, orang-orang menceritakan bahwa, pria itu selalu meletakkan kotak kado itu di pinggir tempat tidurnya sampai akhir hayat. Kapan pun ia mengalami kekecewaan, marah atau beban yang berat, ia membayangkan ada ribuan ciuman dalam kotak itu yang mengingatkan cinta anak perempuannya.


Dan sesungguhnya kita telah menerima sebuah kotak emas penuh berisi cinta tanpa pamrih dari orang tua, istri/suami, anak, pasangan, teman dan sahabat kita. Tak ada yang lebih indah dan berharga dalam hidup ini selain cinta.

Sapi Jantan Yang Pintar

Pada suatu hari ada seekor singa melihat seekor sapi jantan yang gemuk dan kekar sedang memakan rumput ditepi sungai, didalam hati singa berpikir, “Lihat! Badan yang gemuk dan banyak daging, dan keempat pahanya yang kekar, air liur saya sampai menetes!”

Lalu singa memikirkan sebuah cara untuk menjebak sapi jantan ini. Oleh sebab itu dia lari pulang kerumahnya menyediakan sebuah tombak besi dan sebuah ember besar, memancing sapi jantan masuk ke perangkapnya, dia berharap mencari kesempatan mengalihkan perhatian si sapi sehingga dengan mudah dia bisa menyantap sapi jantan tersebut.

Setelah mempersiapkan semuanya, singa pergi ketepi sungai berkata kepada sapi jantan, “Tuan sapi, saya ingin mengundang anda bersantap malam di rumahku, saya telah menyediakan sebuah hidangan yang lezat untuk disajikan kepada anda.”

Sapi jantan memandang kepada singa berkata, “Kenapa anda tanpa sebab mengundang saya bersantap malam bersamamu?” Singa dengan tertawa menjawab, “Karena saya ingin berteman dengan anda.” Sapi jantan merasa aneh tetapi tetap menerima undangannya.

Sapi jantan mengikuti singa sampai disebuah gua rumah si singa, singa masuk kedalam gua sedangkan sapi jantan tetapi berdiri dimulut gua dengan teliti melihat keadaan sekelilingnya dan memandang kedalam gua, didalam gua sama sekali tidak ada hidangan lezat seperti yang disebut oleh singa, hanya ada sebuah tungku api yang diatas tunggu ada sebuah ember besar berisi air dan sebuah tombak besi.

Sapi jantan menyadari siasat yang tidak baik, tanpa berkata sepatahpun lalu membalikkan badan meninggalkan tempat itu. Ketika singa menyadari sapi jantan meninggalkannya lalu mengejar dibelakang sapi jantan bertanya kepadanya,” Kenapa tanpa berkata sepatahpun engkau meninggalkan saya?”

Sapi jantan menjawab, “Saya berbuat seperti ini ada sebabnya, karena saya tahu santapan lezat yang engkau maksud bukan untuk menjamu saya, tetapi engkau bermaksud menjadikan saya sebagai santapan lezatmu.” Setelah berkata demikian sapi jantan dengan cepat meninggalkan singa itu sendirian.

Memang diundang makan seseorang adalah hal yang menggembirakan, tetapi harus dengan teliti melihat keadaan sekelilingnya dan memahami maksud seseorang, untuk menghindari hal yang bisa membahayakan lebih bagus jangan menerima undangan dari orang yang tidak dikenal. (Erabaru/hui)

Mata Rantai

Ada seorang kultivator, dia bermaksud meninggalkan desanya menuju suatu tempat yang sunyi untuk berkultivasi (menempa diri/mental). Dia hanya membawa sehelai kain, lalu naik ke gunung untuk berkultivasi.

Ketika dia hendak mencuci pakaian dia memerlukan sehelai kain yang lain sebagai pengganti, akhirnya dia turun gunung meminta sehelai kain kepada penduduk desa.

Penduduk desa sudah mengenalnya sebagai seorang kultivator yang taat, tanpa banyak bertanya mereka memberinya sehelai kain sebagai pakaian pengganti.

Ketika kultivator ini sampai di gubuknya di atas gunung, dia melihat seekor tikus. Tikus ini sering datang mengganggunya ketika dia sedang bermeditasi, mengigit pakaian penggantinya.

Karena dia telah bersumpah seumur hidupnya tidak akan membunuh mahluk hidup, oleh sebab itu dia tidak menyakiti tikus ini, tetapi dia tidak mempunyai cara mengusir tikus ini, akhirnya dia turun ke gunung meminta seekor kucing untuk dipelihara.

Setelah dia memelihara kucing tersebut, lalu dia berpikir, “Apa yang harus dia makan? Saya tidak ingin dia memangsa tikus tersebut, tetapi tidak mungkin dia seperti saya hanya memakan buah dan sayuran saja.“

Akhirnya dia pergi lagi ke desa meminta seekor lembu betina, sehingga kucing ini bisa meminum susu lembu.

Tetapi setelah beberapa lama berada di atas gunung, dia merasa dia telah membuang terlalu banyak waktu untuk memelihara lembu betina ini. Akhirnya dia turun gunung lagi pergi ke desa, mencari seorang gelandangan yang sangat miskin, dia lalu membawa gelandangan yang tidak mempunyai rumah ini naik ke gunung tinggal bersamanya dan menyuruh dia mengurus lembu betinanya.

Gelandangan ini setelah beberapa lama tinggal di atas gunung lalu mengeluh kepada kultivator.

“Saya tidak sama dengan engkau, saya memerlukan seorang istri, saya memerlukan kehidupan berkeluarga seperti orang biasa,” ujar gelandangan itu.

Kultivator ini setelah mendengar keluhan itu, merasa benar juga tidak mungkin gelandangan ini akan seperti dia hanya berkultivasi.

Cerita ini jika diteruskan, kalian pasti dapat menerkanya, akhirnya apa yang akan terjadi? Mungkin setelah setengah tahun berlalu, seluruh isi desa akan di pindahkan keatas gunung.

Cerita ini sebenarnya terjadi di dalam kehidupan kita semua, timbulnya keinginan bagaikan sebuah mata rantai, dia akan merantai kita terus menerus, selamanya tidak ada kepuasan. Hal yang paling menyedihkan adalah manusia selalu mencari alasan yang tidak masuk akal untuk memenuhi keinginannya.

TUHAN ITU BAIK

Toshinobu seorang yang sangat mengasihi Tuhan sepanjang hidupnya. Setiap kali bertemu dia akan selalu berkata "Tuhan itu baik".

Setiap saat dia berkata,"Tuhan itu Baik".

Pada waktu Toshi menikah dia berkata, "Tuhan itu baik".
Ketika Toshi kehilangan pekerjaannya dia berkata, "Tuhan itu baik".
Ketika ayahnya meninggal dia berkata, "Tuhan itu baik".
Ketika dompetnya kecopetan dia berkata, "Tuhan itu baik"

Jadi, pokoknya apa saja yg Toshi lakukan atau apa saja yang terjadi padanya, kita pasti mendengar dia berkata,"Tuhan itu baik"

Sebulan yang lalu, Toshi diperiksa oleh dokter dan dinyatakan bahwa dia mengidap kanker. Kanker itu telah tumbuh dengan sangat cepat dan dokter bilang dia hanya bisa hidup beberapa minggu lagi.

Meskipun dia ada diranjangnya menunggu kematian, tetap saja kita bisa mendengar Toshi berkata bahwa "Tuhan itu baik".

Ohashi Yuki adalah teman baik Toshi. Dan setiap hari dia selalu mampir untuk melihat keadaan Toshi. Dan setiap malam sebelum Ohashi pulang, Toshi selalu berkata kepadanya, "Tuhan itu baik".

Akhirnya setelah beberapa minggu melihat keadaanya temannya yang semakin memburuk, Ohashi tidak sanggup lagi melihat keadaannya & dia bertanya kepada Toshi, "Kamu adalah teman terbaik saya dan saya mengasihi kamu. Saya juga mengasihi Tuhan seperti kamu, saya sudah mendengar kamu berkata bahwa Tuhan itu Baik sepanjang hidupmu."

“Pada saat-saat yang menyenangkan, mungkin saya masih bisa mengerti pada saat kamu berkata "Tuhan itu baik". Atau pada saat-saat susah kamu mengatakan itu, saya masih bisa mengerti.

Tetapi sekarang, dalam kondisi kamu yang sekarat seperti ini, mana bisa kamu optimis seperti ini? Bagaimana bisa kamu masih berkata bahwa "Tuhan itu baik" setiap hari, meskipun kamu tahu kalau Tuhan membiarkan kamu mati?" Toshi hanya melihat ke Ohashi dan tersenyum.

"Temanku, bukankah sudah kamu lihat bahwa selama saat-saat itu saya mengatakan bahwa Tuhan itu Baik, itu adalah salah satu puji syukur saya kepadaNya dgn cara sederhana yg bisa saya lakukan.Dan lihat hadiahNya bagi saya krn keyakinanku padaNya, saya sekarat sekarang.

Kamu berkata bahwa Tuhan membiarkan saya mati seolah-olah itu hal yg sangat jahat.

Ohashi, lupakah kamu bahwa itulah tujuan kita.

Bahwa kita hidup bagi Dia dan kembali kehadiratNya. Lihatkan, TUHAN ITU BAIK. Akhirnya dia memanggil saya pulang, dan dalam beberapa jam lagi, saya akan datang menghadapNya. Saya tidak bisa membayangkan hal lain yang lebih hebat dari ini."

Toshi meninggal malam itu dalam tidurnya. Ohashi hadir saat pemakamannya dan berkata dua hal, "Saya akan merindukan kamu temanku, tetapi saya tahu saya akan bertemu denganmu nanti dan...... TUHAN ITU BAIK."


(Mazmur 100:5) Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

(Mazmur 145:9) TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
-----------------------

LORD JESUS bless you and me, now and forever. Amen.

Sumber: http://www.pondokrenungan.com/

TUHAN ITU ADA

Ini adalah kisah nyata yang terjadi beberapa tahun lalu di USC (University of Southern California). Di sana ada seorang profesor filosofi yang mengaku atheis.

Tujuan utamanya selama kelas semester adalah berusaha membuktikan bahwa Tuhan itu tidak ada. Para mahasiswanya selalu takut untuk berargumentasi dengan dia karena logikanya yang sangat masuk akal.

Telah 20 tahun berselang ia mengajar kelasnya dan tidak seorang pun berani menentangnya. Beberapa mahasiswa memang pernah mencoba, tapi tidak seorangpun berhasil karena reputasinya.

Di akhir setiap semester, pada hari terakhir, dia selalu berkata di hadapan 300 orang mahasiswanya, "Bila ada yang masih percaya pada Yesus, silahkan berdiri!" Selama duapuluh tahun, tidak seorang pun yang berani berdiri.

Mahasiswanya sudah tahu apa yang akan dilakukan profesor tersebut selanjutnya ia akan berkata, "Siapapun yang percaya pada Tuhan adalah seorang yang tolol. Bila Tuhan memang ada, Ia mampu memberhentikan kapur ini jatuh mengenai lantai dan tidak pecah. Contoh sederhana untuk membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan, dan memang Ia tidak dapat melakukannya."

Dan setiap tahun, profesor tersebut menjatuhkan kapur ke lantai dan kapur itu pecah menjadi ratusan potongan. Semua mahasiswanya tidak dapat berbuat apa-apa selain diam dan menyaksikannya. Kebanyakan mahasiswanya terlalu takut untuk berdiri.

Beberapa tahun kemudian seorang mahasiswa muda mendaftarkan diri pada kelas profesor tersebut. Ia adalah seorang Kristen dan sudah mendengar cerita tentang bakal profesornya. Ia wajib mengikuti kelas profesor tersebut dan dia merasa gentar menghadapinya.

Untuk 3 bulan semesternya, ia berdoa setiap pagi supaya ia dimampukan untuk berdiri, apapun yang akan dikatakan profesor dan yang dipikirkan oleh rekan-rekannya. Tidak ada yang dapat melemahkan imannya, ia hanya berharap.

Akhirnya hari terakhir itu tiba. Profesor tersebut berkata, "Bila ada di antara anda yang masih percaya pada Tuhan, silahkan berdiri."

Profesor dan 300 orang mahasiswanya terkejut melihat seorang mahasiswa muda yang berdiri di bagian belakang kelas.

Profesor tersebut berteriak,"Anda bodoh !!! Bila Tuhan benar-benar ada Ia akan mampu mencegah kapur ini pecah saat menyentuh lantai!"

Ia bersiap melepaskan kapur yang dipegangnya.Tapi saat ia melepaskannya, kapur tersebut terlepas dari jarinya dan masuk ke lengan bajunya, meluncur terus ke celananya melewati kakinya hingga ke sepatunya. Saat menyentuh lantai kapur tersebut tidak pecah.

Kesombongan profesor luluh saat ia melihat kapur tersebut. Ia menatap mahasiswa muda tadi dan segera lari dari ruangan kuliah.

Mahasiswa yang berdiri tadi, berjalan ke depan kelas dan berbagi iman tentang Yesus selama 30 menit. Tiga ratus mahasiswa bertahan dan mendengarkan saat ia menceritakan kasih Tuhan untuk mereka dan KuasaNya melalui Yesus.

"Stand Up for Jesus! "Ye soldier of God ! "MULIAKAN NAMA YESUS KRISTUS DI TEMPAT YANG MAHA TINGGI"


(Kisah Para Rasul 16:31) Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
--------------------------

LORD JESUS bless you and me, now and forever. Amen.

Sumber: http://www.pondokrenungan.com/

PAHLAWAN IMAN : NICK VUJICIC

Nick lahir dari keluarga Kristen Serbia di Melbourne, Australia, pada 4 Desember 1982. Nick lahir dengan gangguan tetra-amelia langka. Tetra-amelia adalah kelainan kongenital sangat jarang.

Ibu Nick berumur 25 tahun ketika hamil anak pertamanya itu. Dia adalah seorang bidan dan bekerja sebagai perawat pediatrik di ruang bersalin di mana dia merawat ratusan ibu dan bayi mereka.

Ibu Nick tahu apa yang harus ia lakukan sementara dia hamil, mengawasi dietnya, berhati-hati tentang obat-obatan, dan tidak mengonsumsi alkohol, aspirin, atau pembunuh nyeri lainnya. Dia pergi ke dokter terbaik dan dokter meyakinkan segalanya berjalan lancar.

Masa kehamilan yang lancar dan tidak ada riwayat keluarga dengan kondisi fisik demikian, membuat ke dua orang tua Nick, Dushka Vujicic dan suaminya pendeta Borris Vujicic begitu terpukul dan perasaan mereka hancur lebur ketika ketika mereka melihat untuk pertama kali bayi mereka lahir, seorang bayi laki-laki yang tidak sempurna dan abnormal. Seorang anak tanpa tangan dan kaki.

Nick hanya memiliki satu kaki dengan 2 buah jari yang menonjol dari paha kirinya. Ibunya tidak tahan dengan apa yang dilihatnya, Nick lahir tanpa anggota badan.

"Bawa dia pergi," jeritnya histeris. "Saya tidak ingin menyentuhnya atau melihat dia".

Dengan meratap mereka memandangi bayi mungil yang menyedihkan itu dan bertanya-tanya dengan rintihan memilukan, mengapa Tuhan melakukan semua hal yang mengerikan ini kepada mereka, dan terutama pada bayi kecil mereka. Para perawat menangis menyaksikan hal menyedihkan itu. Ibu Nick menangis dan tentu saja Nick kecil juga menangis!

Mereka tidak pernah berpikir bahwa Nick akan hidup sangat lama, tetapi Allah berkehendak lain, Nick tumbuh pesat dan sangat sehat. Namun kecemasan kedua orang tua Nick terus mendera, mereka sangat khawatir, akan masa depan dan perjalanan hidup Nick selanjutnya.

Tidak mempunyai tangan untuk menyentuh, meraba, atau memegang.

Tidak mempunyai kaki untuk berjalan, berlari, menari, atau bahkan berdiri pada kedua kaki. Mengerikan sekali membayangkan masa depan Nick.

Setelah berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun berlalu, mereka menyadari bahwa Tuhan masih memegang kendali dalam hidup mereka dan terus menolong mereka.

Kehidupan Nick dipenuhi dengan kesulitan demi kesulitan sepanjang hidupnya. Dia tidak bisa bersekolah di sekolah anak-anak normal karena cacat fisiknya. Hukum Australia melarangnya bersekolah di sekolah tersebut.

Ibu Nick terus berjuang untuk mengubah hukum dan berkat kegigihan ibunya, Nick akhirnya bisa bersekolah. Dia adalah salah satu siswa cacat pertama yang menuntut ilmu di sekolah umum.

Dia belajar menulis menggunakan dua jari kaki di kaki kirinya. Di sekolah ia selalu diganggu dan diolok-olok oleh teman-temannya dan anak-anak disekolah itu. Nick sangat tertekan. Nick sangat menyadari bahwa dia sangat berbeda secara fisik dengan teman-temannya, tetapi Nick merasa bahwa ia sama sekali tidak ada bedanya secara rohani dengan orang lainnya.

Nick seringkali menyendiri ditengah kesepian dan depresi yang melandanya, dan dalam kesendirian dan keputus-asaannya, dengan berderai air mata dan rintih tangis pilu, ia bertanya mengapa ia berbeda dengan anak-anak lainnya?, mengapa dia adalah orang yang lahir tanpa lengan dan kaki? Dia bertanya-tanya apa tujuan di balik hidupnya, atau apakah ia memiliki tujuan hidup?

Setelah mengalami banyak frustrasi dan merasa dirinya sebagai mahluk yang aneh di sekolah, di usia tujuh tahun Nick mencoba beberapa peralatan elektronik yang dirancang khusus untuk digunakan sebagai lengan, dengan harapan bahwa ia akan lebih seperti anak-anak lain. Selama masa percobaan dengan lengan elektroniknya, Nick menyadari bahwa ia tetap berbeda dengan teman-temannya.

Dan saat kesendiriannya itu Nick selalu berdoa dan memohon dengan sangat kepada Tuhan untuk melakukan mujizat bagi dirinya, membiarkan dia tumbuh menjadi besar seiring dengan tumbuh besarnya juga lengan dan kakinya, tapi itu tidak pernah sama sekali terjadi. Dia tetap tidak mempunyai lengan dan kaki. Sering muncul pertanyaan yang tak pernah bisa terjawab, mengapa dia bisa terjebak dalam tubuh yang mengerikan ini ?

Menurut Nick, kemenangannya melawan keputus-asaan dan ketidak berdayaan, serta munculnya gairah hidup yang dimilikinya adalah karena imannya kepada Tuhan Yesus, dukungan dan kasih sayang keluarganya, teman-temannya yang mengasihinya, serta banyak orang yang dia temui selama hidupnya yang telah mendorongnya untuk selalu mempunyai pengharapan dan semangat untuk terus berjuang.

Bahkan akhirnya, ia mulai menyadari bahwa hal-hal yang dia kerjakan sehari-hari dalam kondisi fisik terbatas itu, kemudian menjadi inspirasi bagi orang lain yang mempunyai keterbatasan fisik, bahkan orang-orang dengan kondisi fisik yang sempurna sekalipun.

Ia berterima kasih kepada Tuhan bahwa ia masih hidup dan menyadari bahwa hidupnya sangat berarti bagi dirinya dan juga orang lain.

Pada tahun 2005, Nick dinominasikan untuk Penghargaan sebagai “Young Man Australia of the Year", yang merupakan kehormatan besar di Australia. Kehormatan penghargaan bagi orang muda untuk keunggulan mereka dan pelayanan kepada masyarakat dan bangsa, serta prestasi pribadi mereka. Nominasi untuk penghargaan ini hanya diberikan kepada orang yang benar-benar inspiratif dan berpretasi.

Pada usia 19 tahun Nick telah berkeliling dunia, berbagi cerita dengan jutaan orang, berbicara kepada berbagai kelompok yang berbeda seperti siswa, guru, pemuda, pebisnis pria dan wanita, pengusaha, dan jemaat gereja dari semua ukuran. Dia juga menceritakan kisahnya dan telah diwawancarai televisi di seluruh dunia.

Nick berkesempatan untuk berbicara dengan beberapa pemimpin negara, salah satunya adalah wakil presiden Kenya. Nick juga adalah seorang pembicara motivasi, dan ia telah berbicara kepada lebih dari 2 juta orang di 12 negara dari 4 benua yaitu Afrika, Asia, Oceania dan Amerika.

Dia juga menulis buku berjudul, “No Arms, No Legs, No Worries!”, yang sekanjutnya diterbitkan . Bahkan tahun ini Nick diatur untuk berbicara di lebih dari 20 negara.

Nick kuliah dan lulus ketika dia berusia 21 tahun. Dia menerima gelar di bidang Akuntansi dan Perencanaan Keuangan. Dia juga mendirikan organisasi nirlaba “Hidup Dengan Keterbatasan”.

Sekarang di usia 27 tahun, Nick melakukan hal-hal luar biasa yang biasa dilakukan oleh kebanyakan orang yang dua kali usianya. Nick juga memiliki perusahaan motivasi dengan dirinya sendiri sebagai pembicara.

Nick belajar berenang, menangkap ikan dan bermain sepak bola. Nick juga bisa melempar bola tenis, menjawab telepon, menaiki tangga, menyisir rambut sendiri, bercukur, dan menggosok gigi. Dia memiliki kursi roda listrik yang ia gunakan untuk melakukan setiap aktifitasnya di luar rumah.

Pahlawan adalah orang yang menunjukkan keberanian dan dianggap ideal untuk diikuti.

Dan Nick Vujicic membuktikan bahwa dirinya mempunyai keberanian yang besar di tengah keterbatasan fisiknya. Nick juga menginspirasi banyak orang dengan dan tanpa cacat untuk terus berusaha dan melakukan yang terbaik dalam segala sesuatu yang dapat mereka lakukan dalam kehidupan mereka.

Nick selalu mengatakan, "bahwa jika Anda memiliki keinginan dan semangat untuk melakukan sesuatu, dan jika itu kehendak Allah, Anda akan memperolehnya pada saat yang paling tepat dan paling baik."

Banyak orang melihat Nick melakukan hal-hal yang tampaknya mustahil bagi seseorang untuk dilakukan tanpa lengan atau kaki. Dan hal ini mengilhami mereka untuk melakukan hal-hal yang sulit bagi mereka juga.

---------------

(Yeremia 29:11) Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

For I know the thoughts and plans that I have for you, says the Lord, thoughts and plans for welfare and peace and not for evil, to give you hope in your final outcome.

LORD JESUS bless you and me, now and forever.

Minggu, 05 Juni 2011

MUJIZAT ITU NYATA

Banyak orang yang tidak tahan ketika berbagai masalah datang bertubi-tubi dalam kehidupannya. Dan tidak sedikit yang protes kepada Tuhan mengapa hidup mereka begitu susah, mengapa mereka tidak pernah lepas dari berbagai masalah, mengapa mereka belum menerima jawaban atas doa-doanya, dan mengapa mereka tidak mengalami mujizat dalam kehidupan mereka.

Mungkin kita pernah mengalaminya atau bahkan saat ini kita sendiri dalam kondisi seperti itu.

Ketika kita menghadapi berbagai macam masalah dan pencobaan dalam kehidupan kita, kita harus tetap berpegang teguh kepada Firman Tuhan.

Firman Tuhanlah yang menjadi satu-satunya kekuatan bagi hidup kita.

FirmanNya akan senantiasa memberi kekuatan baru dalam hidup kita. Melalui janji-janjiNya Dia akan menuntun hidup kita dan memberi kita hikmat atas segala masalah yang kita hadapi. Melalui FirmanNya Dia menghibur dan memberikan damai sejahtera bagi hidup kita.

Dan melalui FirmanNya, kita senantiasa dikuatkan dalam pengharapan kita kepada Yesus dan kepada setiap janji-janji yang telah diberikan bagi kita.

Ketika pengharapan itu tetap terpelihara dalam hidup kita, maka kita akan menjadi kuat untuk mengatasi dan menjalani berbagai masalah dalam hidup kita. Iman kita tidak akan tergoyahkan oleh karena pengharapan akan membawa kita maju terus berlari menggapai tujuan yang telah Tuhan tetapkan dalam hidup kita.

“Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita.” Ibrani 6:19-20b

Syukur kepada Tuhan kita Yesus Kristus, karena pengorbananNya kita dapat menaruh pengharapan kita kepadaNya setiap waktu, kapanpun dan di mana saja kita berada.

Saudaraku terkasih,
Yesus berjanji bahwa Dia akan senantiasa menyertai kita, meskipun kita menyeberang melalui air atau melalui sungai-sungai, kita tidak akan dihanyutkan; meskipun kita berjalan melalui api, kita tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar kita.

Ini berarti bahwa Tuhan akan menyatakan mujizat-mujizatNya dalam kehidupan kita. Hal-hal yang terlihat mustahil akan menjadi mungkin dalam kehidupan kita.

Sama seperti ketika bangsa Israel dikejar orang-orang Mesir dan harus menyeberang Laut Teberau, Tuhan menyatakan mujizat, membelah laut dan membukakan jalan bagi mereka, sehingga mereka dapat menyeberang dengan aman bahkan tanpa basah sekalipun, serta dilepaskan dari bahaya.

Juga seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang dilempar ke dapur api oleh karena memegang teguh percayanya kepada Tuhan Allah yang mereka sembah. Sekalipun dapur api dipanaskan berkali-kali lipat, sampai orang yang melempar mereka ikut mati terbakar, mereka tidak terbakar sedikitpun dan tetap hidup. Sehelai rambut merekapun tidak ada yang terbakar. Mujizat terjadi dan nama Tuhan dipermuliakan.

Mujizat masih ada hingga saat ini. Tuhan Yesus tidak pernah berubah dahulu, sekarang sampai selama-lamanya. Sebesar apapun masalah yang harus kita seberangi, dan sepanas apapun situasi yang sedang kita hadapi, mari kita tetap serahkan hidup kita pada tuntunan Tuhan.

Tetap percaya kepada janjiNya bahwa Dia akan senantiasa menyertai kita dan membawa kita menyeberangi masalah yang sedang kita hadapi dan akan melepaskan kita dari situasi panas apapun yang sedang kita hadapi. Mujizat pasti terjadi.

Jangan takut atas apa yang akan terjadi atas hidup kita karena Tuhan telah menebus hidup kita, Dia sendiri yang telah memanggil hidup kita sehingga hidup kita menjadi milik kepunyaanNya, dan Dia sendiri juga yang akan membela hidup kita. Dia tidak akan mempermalukan umatNya yang berseru dan berharap kepada Dia. Dia akan melepaskan kita dari segala kesusahan dan memberi kemenangan atas setiap masalah.

Mari tetap hidup dalam FirmanNya dan tetap berharap kepada Yesus, karena mujizat masih ada. Haleluya!

“Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.

Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau. Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu” Yesaya 43.1b-3a

“Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.” 1 Petrus 4:12

“Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Lukas 1:37

“Jawab Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya! ” Markus 9:23
----------------

LORD JESUS bless you and me, now and forever. Amen.

Sumber:
http://www.pelitahidup.com/

Ketika Tangan Tuhan Menciptakan Seorang Wanita

Ketika Tuhan menciptakan wanita, malaikat datang dan bertanya, "Mengapa kau begitu lama menciptakan wanita Tuhan? "

Tuhan menjawab, "Sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk wanita?"

"Dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua itu hanya dengan dua tangan".

Malaikat menjawab dan takjub, "Hanya dengan 2 tangan? Tidak mungkin!”

Tuhan menjawab, "Tidakkah kau tau, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari.”

Malaikat mendekat dan mengamati wanita tersebut, dan bertanya, " Tuhan, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh? seolah-olah terlalu banyak beban baginya...."

Tuhan menjawab "Itu tidak seperti yang kau bayangkan, itu adalah air mata...."
"Untuk apa ?" tanya malaikat.

Tuhan melanjutkan, "Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan.... serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona laki-laki...ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki wanita."

"Dia dapat mengatasi beban lebih dari laki-laki, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri....."

"Dia mampu tersenyum saat hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan.."

"Dia berkorban demi orang yang dicintainya.."

"Dia mampu berdiri melawan ketidakadilan."

"Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang...."

"Dia girang dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia..."

"Dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran...."

"Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian, tapi dia mampu mengatasinya... Dia tau bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka...."

"Cintanya tanpa syarat.."

”Hanya ada satu yang kurang dari wanita, dia sering lupa betapa berharga dirinya..”

Wanita, Anda berharga dan mulia di hadapan Tuhan. Dalam kerapuhan dan kelemahanmu, Tuhan menaruh suatu kekuatan yang tidak dimiliki oleh para laki-laki. Gunakan kekuatan yang Tuhan berikan itu untuk menolong dan memberkati para laki-laki dihidupmu.

Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu. ~ Yesaya 43:4

AYAH TERHEBAT

Sudah beberap malam tubuh Noah panas tinggi dan keadaannya sungguh membuat kami kuatir. Kesedihanku tak terkatakan melihat lemahnya tubuh kecil Noah, dan kesedihanku semakin bertambah saat mengingat ketulian yang dideritanya. Suatu malam suhu tubuh Noah sangat tinggi sehingga aku dan Marty, suamiku sepakat bergantian untuk merawatnya.
Tengah malam itu aku terjaga dan melihat Marty dengan penuh kasih sayang menimang - nimang Noah. Ia menaruh kepala Noah di dadanya yang bidang, supaya Noah dapat merasakan detak jantung ayah yang sangat mengasihinya. Untuk menidurkan dan menenangkan anak kami yang lain, biasanya kami menggunakan nyanyian atau bunyi mainan, tetapi untuk Noah kami menggunakan sentuhan. Noah terlihat tenang jika sedang dipeluk atau jemari kecilnya dipegang.
Beberapa menit kemudian aku bangun dan berdiri di depan pintu sambil memperhatikan pria yang luar biasa itu, ayah dari anak-anakku! Kemudian dengan lembut aku menyentuh bahunya sambil menawarkan diri untuk bergantian menggendong Noah, tetapi ia menggelengkan kepalanya. Malam itu aku kagum dengan pria yang telah kupilih menjadi pendamping hidupku, karena yang kutahu di luar sana banyak suami yang akan lebih memilih tidur di tengah malam daripada bergantian dengan istrinya untuk merawat anak-anak mereka.
Ketika pagi tiba, kami kembali membawa Noah ke dokter dan dokter menyarankan agar kami membawanya ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Di rumah sakit kami berdoa saat menanti hasil test yang dilakukan untuk mengetahui penyakit Noah.
Kami sehati berdoa memohon kesembuhan untuk Noah dan saat itu kami merasakan kekuatan baru Tuhan alirkan di hati kami. Tak lama kemudian dokter memanggil kami dan memberitahukan bahwa Noah hanya terkena influensa. Kami saling pandang dan tersenyum sambil menghapus air mata yang menetes di pipi.
Setelah pulang dari rumah sakit aku melihat hubungan Marty dan Noah semakin akrab. Marty sering membacakan buku cerita dengan memegang tangan Noah guna mengajarinya membentuk tanda dari huruf-huruf yang ada di buku itu. Bahasa isyarat pertama yang diajarkan Marty adalah mengatakan “aku mencintaimu”. Sebagai wanita aku merasa mampu mengasihi dan memelihara keluargaku karena ditopang oleh suami yang hebat. Marty adalah pria paling tepat yang telah kupilih menjadi ayah bagi anak-anakku.
Alkitab menceritakan bahwa Ishak juga memiliki ayah yang hebat. Sebagai ayah yang hebat, Abraham mendidik Ishak menjadi orang yang takut akan Tuhan. Abraham memelihara Ishak ketika Sara telah meninggal dunia. Kehebatan Abraham sebagai ayah disempurnakan ketika ia meminta Eliezer pergi ek Aram-Mesopotamia untuk mencari pendamping hidup bagi Ishak dari kaumnya.
Ayah yang hebat adalah ayah yang menjadi sahabat bagi anak-anaknya.