Minggu, 25 Maret 2012

TUJUAN BERSAMA


Burung bintik-bintik telah menghilang dari AS. Pada awalnya, diyakini bahwa penebangan pohon-pohon tua merupakan ancaman terbesar yang dihadapi burung hantu bintik-bintik ini. Namun, penelitian menunjukkan bahwa salah satu kerabat burung hantu inilah yang kemungkinan merupakan masalah. Selama 15 tahun terakhir, burung hantu polos telah berimigrasi secara besar-besaran ke barat. Burung hantu polos, yang biasanya hanya hidup secara eksklusif di sebelah timur Mississippi, bersaing untuk mendapatkan makanan yang sama dengan burung hantu bintik-bintik, dan burung hantu polos ini lebih agresif dan lebih cepat beradaptasi.


Sama halnya, konflik terbesar yang kita alami seringkali tidak berasal dari luar gereja, tetapi dari semua orang kristen. Hal ini dialami oleh gereja Korintus. Paulus membutuhkan waktu untuk menegur roh perpecahan yang telah tumbuh di jemaat ini. Roh perpecahan ini mengancam keutuhan gereja. Paulus, dengan dorongan pengembalaan, menguatkan jemaat Korintus untuk dapat sepakat tentang hal-hal yang terpenting dan tidak berselisih karena hal-hal sepeleh. Orang-orang berselisih karena mereka mengelompokkan diri dengan para pemimpin yang Kristen yang berbeda--Paulus, Apolos, Petrus, dan bahkan Kristus. Perpecahan ini terjadi karena mereka lebih menghargai pemimpin (Pendeta) favorit mereka daripada kesatuan di dalam Kristus.


Paulus mengatakan bahwa hal terpenting yang seharusnya mempersatukan gereja adalah memberitakan kabar baik. Hal ini seharusnya juga menjadi tujuan kita bersama. Mari kita berdoa untuk gereja kita, agar tidak terjadi perpecahan, tetapi selalu punya tujuan dan visi yang sama.


Firman Tuhan.
Tetapi aku menasehatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu.
(1 Korintus 1:10).

Hari Raya Kabar Sukacita

25 Maret : Maria menerima Kabar gembira dari Malaikat Gabriel
Salam engkau yang penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau diantara wanita. Demikianlah salam Malaikat Gabriel kepada Maria. Selanjutnya Malaikat Allah itu berkata: Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki- laki dan hendaklah engkau menamai Dia, Yesus.

Gereja merayakan peristiwa ini secara khusus mengingat arti dan maknanya bagi keselamatan manusia. Boleh dikatakan peristiwa Sabda menjadi daging berawal pada saat Maria menyatakan kesediaannya dan persetujuannya kepada Malaikat Gabriel, pembawa khabar gembira itu, dan semenjak itu pula Maria menjadi Bunda Allah. Satu hal yang harus kita camkan dalam hati ialah hormat Allah pada Maria sebagaimana terlihat dalam permintaan kesediaan Maria untuk menerima Sabda Allah dalam rahimnya. Disini Allah tidak memaksa Maria, tetapi meminta kesediaannya. Maria sendiri menyadari bahwa Tuhan memilih dia karena menganggap dia layak untuk menerima khabar gembira itu. Tetapi sebagai manusia, Maria masih tampak ragu- ragu akan makna khabar itu. Oleh karena itu, ia menanyakan lebih lanjut keterangan dari malaikat Allah itu: Bagaimana hal ini mungkin terjadi ? Dan ketika ia sudah merasa pasti akan makna khabar gembira malaikat itu, Maria berkata: Aku ini hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataan Mu.

Semoga hari raya Kabar Sukacita ini menumbuhkan dalam diri kita semangat ketaatan ada Allah dan kesediaan berkerja sama dengan Allah dalam karya penyelamatan Nya.

Sumber : http://www.imankatolik.or.id/kalender/25Mar.html