Sabtu, 10 September 2011

Mujizat Ekaristi - BOLSENA dan ORVIETO, ITALI (tahun 1263)

Mujizat kali ini terjadi pada masa ajaran sesat yang disebut Berengarianisme merajalela di Eropa. Bidah ini menyangkal kehadiran Nyata Kristus dalam Ekaristi. Mujizat ini digambarkan secara jelas oleh Raphael dalam sebuah lukisan di Vatican yang terjadi tahun 1263

Saat itu, seorang imam Jerman bernama Peter dari Praha, seorang imam yang saleh namun masih mempunyai ganjalan untuk memahami kehadiran nyata Kristus dalam Ekaristi.

Untuk menghilangkan keraguannya, dia mengadakan ziarah ke Roma dan singgah di Bolsena, sebuah kota kecil 70 km utara Roma dan bermalam di Gereja St. Christina.

Pada saat imam ini mempersembahkan Misa Kudus, diatas altar St. Christina ini dia memohon rahmat untuk dapat menangkap rahasia imannya, anugerah Allah pada saat Perjamuan Terakhir yaitu benar-benar TUBUH KRISTUS sendiri.

Pada saat mengucapkan kata-kata konsekrasi "INILAH TUBUHKU", hosti yang dia pegang mengeluarkan darah dengan hebatnya, membasahi kain korporal dan menetes jatuh kelantai.

Pastor Peter dari Praha ini terkejut dan berusaha menyimpan Hosti ini dengan kain korporal dan bergegas menemui Bapa Suci Paus Urbanus IV yang kebetulan berada di kota Orvieto.

Beliau memberikan absolusi kepada Pastor Peter setelah Bapa Suci mendengar pengakuannya.

Paus Urbanus IV segera mengirimkan utusannya untuk menyelidiki kejadian ini. Segera setelah konfirmasi didapat, Paus Urbanus IV memerintahkan Hosti berikut kain korporal nya dibawa ke Orvieto dengan sebuah perarakan. Ketika perarakan hosti suci sampai di jembatan matahari, Paus Urbanus berlutut dihadapannya dan membawa dengan penuh hormat Hosti dan korporalnya ke Katedral Orvieto.

Bapa Suci menegaskan bahwa Mujizat Ekaristi ini untuk mematahkan alirah bidah Berengarianisme.

Pada tanggl 11 Agustus 1264, Bapa Suci mengeluarkan Surat pernyataannya "TRANSITURUS"(tentang mujizat ini) yang sekaligus meresmikan suatu hari pesta baru yaitu "HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS untuk mengenang Mujizat Bolsena"

Paus Urbanus IV, secara langsung menugaskan St. Thomas Aquinas untuk menyusun suatu tata cara dan doa khusus untuk menghormati Sakramen Maha Kudus sebagai Tubuh Kristus. Pada tahun yang sama, Bapa Suci memperkenalkan 2 buah lagu puji-pujian yang digubah oleh St. Thomas Aquinas yaitu"O SALUTARIS dan TANTUM ERGO" yang kita kenal dan masih dinyanyikan sampai saat ini.

Marmer tempat darah menetes di Bolsena, dibongkar dan dijadikan relikwi, totalnya ada 4 buah batu dan setiap batu menunjukan darah Hosti Maha Kudus. 3 buah diantaranya ditempatkan pada altar khusus dan dinamai Altar Mujizat. 1 batu terakhir ditempatkan pada dinding bagian belakang altar asli St. Christina tempat mujizat ini terjadi.

Pada perayaann pesta mujizat ini, relikwi inilah yang diarak dalam proses yang meriah.

Sebuah fenomena luar biasa terjadi pada marmer yang tertetesi darah Maha Kudus, yaitu ketika seorang imam dari Bolsena meminta sepotong marmer untuk digunakan relikwi pada altar disebuah gereja yang sedang dibangun. Ketika yang berwenang berusaha mencungkil sepotong marmer, didapati bahwa DARAH ITU SUDAH MERESAP kedalam lapisan marmer dan MENYATU didalamnya. Sehingga marmer itu tidak mungkin dicungkil dan tidak diperkenan dicungkil sampai hari ini.

Paus Gregorius X pada buletin yang ditulisnya, pada tanggal 11 September 1272, memberikan indulgensi kepada umat yang berdevosi kepada Altar Mujizat Ekaristi ini.

Pada Agustus 1964 memperingati 700 tahun terjadinya mujizat ini, Paus Paulus VI mempersembahkan Misa Kudus dialtar dimana korporal suci disimpan dalam wadah emas di Katedral Orvieto. Pada tahun 1976, Bapa Suci meningkatkan tingkat gereja menjadi Basilika kecil




Unam, Sanctam, Catholicam et Apostolicam Ecclesiam

Caritas Dei in cordibus nostris

diterjemahkan secara bebas dari: http://www.therealpresence.org/eucharst/mir/a3.html

dan berbagai sumber lain.

0 komentar:

Posting Komentar